Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Pembiayaan Multifinance Terlambat Dalam 3 Tahun Terakhir

Industri multifinance membukukan pertumbuhan penyaluran pembiayaan paling lambat pada kuartal III/2014 dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama dalam dua tahun terakhir.
Bisnis.com, JAKARTA--- Industri multifinance membukukan pertumbuhan penyaluran pembiayaan paling lambat pada kuartal III/2014 dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama dalam dua tahun terakhir.
 
Berdasarkan data  Bank Indonesia yang dikutip pada Selasa (11/11), penyaluran pembiayaan oleh industri multifinance mencapai Rp365,89 triliun per September 2014 atau tumbuh 5,16% dibandingkan dari Rp348,02 triliun pada Desember 2013.
 
Angka pertumbuhan itu lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan 12,4% yang dibukukan oleh perusahaan pembiayaan pada September 2013 atau sebesar Rp339,64 triliun dibandingkan dengan Rp302,05 triliun pada Desember 2012.
 
Pada dua tahun lalu, pertumbuhan penyaluran pembiayaan lebih besar yaitu mencapai 21,19% pada September 2012 atau sebesar Rp297,28 triliun dibandingkan dengan Rp245,29 triliun pada Desember 2011.
 
Perlambatan penyaluran pembiayaan paling besar terdapat di sektor sewa guna usaha (leasing). Penyaluran pembiayaan SGU mencapai Rp114,76 triliun pada kuartal III/2014 atau turun 2% dibandingkan dari Rp117,36 triliun pada Desember 2013.
 
Pada September 2013, pembiayaan SGU mencapai Rp116,66 triliun atau meningkat 11,02% dibandingkan dari Rp105,08 triliun per Desember 2011. Pada dua tahun sebelumnya, pertumbuhan lebih besar lagi yaitu mencapai 40,3%.
 
Sementara itu, sektor terbesar di industri multifinance yaitu pembiayaan konsumen juga mengalami perlambatan pertumbuhan pembiayaan menjadi sebesar 8,76% atau Rp242,5 triliun pada September 2014 dibandingkan dengan Rp222,96 triliun pada Desember 2013.
 
Pada periode yang sama pada tahun lalu, pertumbuhan pembiayaan mencapai 12,9% dan pada dua tahun lalu mencapai 12,6%. Sektor lain yang dijalankan oleh perusahaan pembiayaan antara lain kartu kredit dan anjak piutang (factoring).
 
Dalam salah satu risetnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyatakan industri pembiayaan menghadapi berbagai kendala pada tahun ini yaitu melambatnya permintaan alat berat dan BI rate yang relatif tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper