Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WAPRES JK: Daya Saing Industri Nasional Dihambat Suku Bunga

Pemerintah kembali mengkritisi tingginya tingkat bunga kredit yang ditetapkan perbankan di Tanah Air. Hal tersebut disinyalir menghambat peningkatan daya saing industri nasional.
Wapres Jusuf Kalla./JIBI
Wapres Jusuf Kalla./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Peme‎rintah kembali mengkritisi tingginya tingkat bunga kredit yang ditetapkan perbankan di Tanah Air. Hal tersebut disinyalir menghambat peningkatan daya saing industri nasional.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan untuk memajukan bangsa dibutuhkan kesatuan pikiran, dari pemerintah, pelaku usaha, perbankan, lembaga keuangan, dan masyarakat. 
 
"Pemerintah mau lapangan kerja ada. Lapangan kerja butuh investasi. Jangan modal mahal, karena bunga tinggi,"‎ ujarnya dalam acara Risk and Governance Summit 2014 yang digelar oleh OJK, Selasa (18/11/2014).
 
Menurut Wapres, tingkat bunga perbankan yang kelewat tinggi membuat industri nasional ‎kalah saing dengan perusahaan asing yang memperoleh suntikan modal perbankan dengan bunga rendah. 
 
"‎Bagaimana bersaing dengan China kalau bunga mereka 2%-3%, disini 12%-13%. Ini menyebabkan negeri kita tidak bisa bersaing," katanya. 
 
‎JK menambahkan perlu tata kelola yang seimbang agar semua sektor perekonomian dapat bergerak. Termasuk di bidang keuangan, diperlukan pengawasan yang berjalan dengan baik. 
 
Mantan Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini optimistis perekonomian Indonesia akan melesat. Apalagi, lanjutnya, pemerintah mengupayakan perbaikan alokasi APBN, percepatan perizinan, dan peningkatan produktivitas industri nasional.
 
‎"Kita berada di bottom rock, kemungkinan untuk turun kecil, tetapi kemungkinan naik besar," pungkasnya. 

 

Your message has been sent.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper