Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukopin Targetkan Penyaluran Kredit Rp60 Triliun

PT Bank Bukopin Tbk. menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp60 triliun pada akhir tahun ini. Hingga kuartal III/2014 perseroan tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp50,4 triliun.
  PT Bank Bukopin Tbk menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp60 triliun. /
PT Bank Bukopin Tbk menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp60 triliun. /

Bisnis.com,  JAKARTA-- PT Bank Bukopin Tbk. menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp60 triliun pada akhir tahun ini. Hingga kuartal III/2014 perseroan tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp50,4 triliun.

Agus Hernawan, Direktur Ritel Bank Bukopin mengatakan kredit perseroan pada tahun ini dipatok tumbuh sesuai dengan arahan regulator yakni pada kisaran 15% hingga 17%.

"Akhir tahun ini sesuai dengan RBB sekitar Rp60-an triliun. Tahun depan pertumbuhan kredit juga akan kami arahan supaya sesuai dengan anjuran regulator," ujarnya di Jakarta, Selasa (25/11).

Agus menjelaskan sektor ritel yang terdiri dari UKM, mikro, dan konsumer masih menjadi penopang pembiayaan perseroan. Hingga kuartal III/2014, kredit sektor ritel mencaplok pangsa lebih dari 60% dari angka total kredit atau setara dengan nominal sebesar Rp32,33 triliun.

Dari angka itu kredit segmen UKM tercatat sebesar Rp19,9 triliun, mikro sebesar Rp4,8 triliun dan konsumer sebesar Rp7,6 triliun. Adapun, kredit komersial yang disalurkan pada kuartal III/2014 sebesar Rp18,09 triliun.

Agus mengklaim, perseroan banyak membiayai pelaku UKM yang bergerak di bidang perdaganan, usaha konstruksi kecil, dan usaha klontongan. Selain itu, perseroan juga membiayai sektor perikanan melalui program swamitra. Bukopin hingga kuartal III/2014 memiliki sebanyak 625 outlet swamitra dengan total anggota mencapai 510.000 orang.

Dia menjelaskan perseroan juga membiayai pensiunan melalui kerja sama dengan 17 instansi pemerintahan. Total pembiyaan untuk pensiunan hingga September mencapai Rp2,7 triliun.

Agus mengaku pihaknya tidak keberatan dengan pembatasan suku bunga untuk kredit UMKM sepanjang bank-bank lain juga patuh terhadap ketetapan yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu.

“Kami tentu akan lakukan efisiensi sehingga bunga kepada pelaku UKM tidak terlalu tinggi supaya kualitas kredit juga baik,” paparnya.

Dia menjelaskan pada akhir tahun ini, perseroan menargetkan rasio kredit (non performing loan/NPL) berada di bawah level 3%. Dia mengklaim kredit mikro memiliki NPL yang kecil karena menggunakan skema pemotongan gaji untuk pensiunan dan cicilan yang ringan bagi pelaku UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper