Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SELEKSI CALON DIRJEN PAJAK: Rekam Jejak Kandidat Mulai Terkuak

Satu per satu, rekam jejak para calon dirjen pajak yang dijaring Panitia Seleksi (Pansel) Kementerian Keuangan mulai terkuak.
Kandidat Dirjen Pajak. /Bisnis.com
Kandidat Dirjen Pajak. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA— Satu per satu, rekam jejak para calon dirjen pajak yang dijaring Panitia Seleksi (Pansel) Kementerian Keuangan mulai terkuak.

Setelah muncul indikasi adanya beberapa kandidat yang memiliki rekening gendut, penelusuran Bisnis baik di internal maupun eksternal Ditjen Pajak (DJP) sepekan terakhir ini, ditambah informasi langsung dari masyarakat yang dikonfirmasi ke sejumlah pihak, menunjukkan rekam jejak lain para kandidat itu.

"Ada satu kandidat yang dikenal pintar, sederhana, dan sepi dari berbagai gosip. Sayang, kandidat ini dikenal luas dekat dengan salah satu orang kuat di DJP yang pernah ditahan akibat kasus korupsi tetapi sekarang sudah bebas. “Istilahnya, ke mana-mana ‘ditenteng’,” kata satu sumber Bisnis di DJP.

Ada pula kandidat yang dikenal sebagai anggota Tim Optimalisasi Penerimaan Negara, tim yang hasilnya tak pernah optimal. Calon yang hobi main golf ini disebutkan menguasai ratusan bidang tanah di kawasan Jabodetabek dan ikut berperan dalam kasus pajak PT Freeport Indonesia yang tahun ini diungkap BPK.

Selain itu, ada kandidat yang pernah berstatus nonjob karena kena sanksi administratif akibat mengikuti kursus Lemhanas tanpa seizin atasan, walau kemudian dipulihkan. Belakangan, dalam pantauan Bisnis, di hari-hari ini yang bersangkutan terlihat sibuk bergerak ke sana kemari membangun lobi dan dukungan.

Yang menarik, ada kandidat yang pernah tertangkap sedang asyik berkaraoke saat melakukan kunjungan dinas ke salah satu daerah. Padahal, kunjungan dinas tersebut, yang tentu saja dibiayai negara, dilakukan antara lain untuk memperkuat integritas dan profesionalisme aparat pajak.

Ada juga kandidat yang memiliki rumah sangat mewah di bilangan paling elit di Jakarta. Kandidat ini juga salah satu yang diduga memiliki rekening gendut. Selain itu, ada kandidat yang pernah diperiksa Itjen, tetapi kemudian tidak terbukti dan didukung oleh atasannya.

Kemudian ada kandidat yang terkenal banyak menulis berjudul-judul buku, tapi sebenarnya lebih banyak ditulis oleh orang lain. “Kandidat ini juga pernah terkenal gara-gara marah besar setelah uangnya di mobil hilang. Entah uang siapa itu,” kata salah satu email dari warga yang diterima Bisnis.

Informasi lain yang tak kalah heboh adalah kandidat yang nyalinya ciut saat berhadapan dengan pengusaha pemilik ‘Empat Macan Priok’. Di akhir cerita, empat perusahaan importir ini tidak diperiksa, meski ada indikasi rekayasa pajak. “Dia enggak berani meriksa,” kata sumber Bisnis berbeda.

Hal yang juga menarik adalah informasi tentang kandidat yang memutuskan cuti di luar tanggungan untuk bersekolah ke luar negeri, hingga terhindar dari rangkaian pemeriksaan kasus korupsi Gayus juga kasus proyek teknologi informasi di DJP. Kandidat ini dikenal dekat dengan salah satu mantan menkeu.

Saat diinformasikan mengenai beberapa rekam jejak itu, Ketua Pansel yang juga Plt. Dirjen Pajak Mardiasmo mengucapkan terima kasih. Dia mengaku akan mengecek kembali informasi itu. “Terima kasih informasinya, kami akan cek kebenarannya. Akan kami kontak atasannya,” katanya, Senin (8/12).

Seleksi Bisa Diulang
Mardiasmo juga menegaskan apabila kelak kemudian Pansel dapat membuktikan terdapat masalah dari sisi integritas yang tidak dapat ditoleransi pada 11 atau seluruh kandidat yang masih bertahan hingga kini, maka Kementerian Keuangan siap mencoret seluruhnya dan mengulang proses seleksi tersebut.

Seperti diketahui, dari 14 proses tahapan seleksi, saat ini prosesnya sudah berjalan ke tahap 10 yaitu proses assesment. Hasil assessment dan pemeriksaan kesehatan ini akan diumumkan Selasa (9/12), lalu disusul wawancara Pansel dan pewawancara independen pada 10-15 November.

Mardiasmo mengatakan Pansel mencari sosok Dirjen Pajak yang memiliki kompentensi dan mampu menjawab tantangan perpajakan nasional ke depan. Meski demikian, Pansel juga mencari sosok yang memiliki integritas yang baik.
 
“Seharusnya dua-duanya [integritas dan kompetensi] bagus. Tetapi, kalau memang integritasnya seluruh calon itu tidak dapat ditoleransi, ulang saja. Kami tidak bisa memaksakan. Yang pasti, sosok Dirjen Pajak itu akhirnya tidak ketemu lewat seleksi terbuka ini,” katanya.

Meski demikian, lanjutnya, Pansel akan menetapkan terlebih dahulu batas toleransi yang bisa diterima, dan batas tersebut disepakati oleh para anggota Pansel. Menurutnya, jangan sampai seleksi terbuka ini tidak menghasilkan apa-apa.   
 
Mardiasmo menegaskan Pansel lebih mementingkan proses seleksi terbuka Dirjen Pajak ini berjalan sebaik-baiknya dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Apabila tidak, Dirjen Pajak yang didapatkan sudah pasti tidak akan baik.
 
Seiring dengan proses itu, dia mengakui Pansel beberapa kali melakukan revisi terhadap persyaratan Dirjen Pajak. Saat ditanyakan tidakkah revisi itu menguntungkan salah satu calon, dia menuturkan hal itu dilakukan untuk membuka kesempatan yang lebih lebar bagi calon yang ingin menjadi Dirjen Pajak.
 
Meski demikian, Pansel juga menginginkan calon yang berkualitas, sehingga kesempatan yang dibuka beberapa waktu yang lalu itu tidak terlalu lebar. Oleh karena itu, Pansel tidak memiliki niat untuk meloloskan seseorang atau titipan dari golongan tertentu.
 
“Revisi ini akan menjadi pembelajaran kita. Nanti bisa kita teruskan ke seleksi eselon 1 berikutnya. Tapi toh revisi itu juga masih tidak terlalu terlambat. Kami ini sama sekali tidak ada keinginan atau meloloskan seseorang. Enggak ada sama sekali,” tegasnya. (Ringkang Gumiwang, Kurniawan A. Wicaksono, Bastanul Siregar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bisnis Indonesia edisi 9/12/2014
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper