Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: NPL Meningkat, Perbankan Jangan Pacu Kredit

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan untuk lebih selektif dalam penyaluran kredit untuk menekan non performing loan (NPL) pada tahun depan. Perbankan diminta untuk tidak memaksakan diri untuk pacu kredit tetapi terlebih dahulu mempertajam analisis resiko dan memperkuat kemapuan SDM.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan untuk lebih selektif dalam penyaluran kredit untuk menekan non performing loan (NPL) pada tahun depan. Perbankan diminta untuk tidak memaksakan diri untuk pacu kredit tetapi terlebih dahulu mempertajam analisis resiko dan memperkuat kemapuan SDM.

Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK mengatakan untuk penyaluran kredit perbankan perlu berhati-hati dengan cara menyeimbangkan kemampuan dengan pertumbuhan kredit.

"Jadi jangan maksain pertumbuhan kredit kalau memang kapasitasnya banknya itu belum sampai ke level itu," ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.

Nelson mencontohkan beberapa BPD yang mengalami peningkatan NPL karena memaksakan pertumbuhan kredit padahal belum memiliki kemampuan pada bidang yang disasar. BPD menurutnya perlu fokus pada sektor yang dikuasai seperti konsumsi, sambil mempersiapkan SDM untuk menyasar sektor lain.

Nelson melanjutkan untuk perbankan secara umum perlu mempertajam analisis kredit dengan memperhitungkan kondisi perekonomian. Beberapa sektor yang dinilai perlu diwaspadai ialah sektor pertambangan dan komoditas karena perlambatan permintaan global. Untuk itu perbankan diminta untuk lebih memprioritaskan kredit pada sektor yang telah dikuasi dengan baik .

"Untuk tahun 2015, yah kemungkinannya tetap ada [tren peningkatan NPL sektor tambang dan komoditas]. Kalau kondisinya masih terus seperti ini," paparnya.

Merujuk pada data SPI OJK per September, NPLsektor pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan dari 1,47% pada September 2013, menjadi 3,21% pada September 2014. Kondisi serupa juga terjadi pada sektor pertanian, perburuaan dan kehutanan yang meningkat dari 1,62% menjadi 2,06%. Sektor konstruksi juga tercatat meningkat menjadi 4,54% dai posisi 3,31% pada September 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper