Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI CHINA: Bila Tumbuh 4%-5%, Asia Dipastikan Tidak Siap

Ekonomi China yang terus tumbuh meski pada tataran angka yang tidak menggembirakan menjadi pantauan yang menarik bagi sejumlah analis mengingat ekonomi terkuat kedua di dunia itu menjadi penggerak pertumbuhan di kawasan Asia.
 Ilustrasi/Bloomberg
Ilustrasi/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA—Ekonomi China yang terus tumbuh meski pada tataran angka yang tidak menggembirakan menjadi pantauan yang menarik bagi sejumlah analis mengingat ekonomi terkuat kedua di dunia itu menjadi penggerak pertumbuhan di kawasan Asia.

Analis William Pesek dalam Bloomberg View menyebutkan bahwa kondisi ekonomi yang demikian akan menjadi tantangan bagi Presiden China Xi Jinping dalam menapak tahun 2015.

Pertumbuhan ekonomi ke depan tampaknya akan moderat, sedangkan stok akan meningkat. Dalam kondisi itu, banyak ekonom menyebutkan China akan mengalami soft landing ketimbang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang diwarnai guncangan pasar.

Pada satu sisi, pada tahun depan tim ekonomi Xi akan menghadapi tugas berat, yakni menjinakkan sistem keuangan yang terbuka dan dinamis. Pertanyaannya bukan apakah China akan mengalami crash atau tidak, tetapi apakah sebagian negara Asia siap dengan kemungkinan pertumbuhan China yang hanya 4% sampai 5%.

Prediksi angka pertumbuhan itu dikeluarkan oleh ekonom Larry Summers dan Marc Faber. “Jawabannya hampir dipastikan tidak siap,” ujar Pesek sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (17/12/2014).

Pasalnya, berdasarkan sejarah, bisnis dana talangan di China belum berjalan dengan baik. Pekan ini pemerintah akan merevisi naik perkiraan PDB 2013 hingga US$275 miliar yang di atas kertas akan membantu memenuhi target pertumbuhan 7,5% pada tahun ini.

"Dengan niat China untuk meneruskan reformasi guna memperbaiki kualitas pertumbuhan pada level rendah maka negara Asia lainnya tidak bisa berharap dalam hal permintaan secara menyeluruh,” ujar  Simon Grose-Hodge, ahli strategi LGT Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper