Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF: Ekonomi Indonesia Berpeluang Tumbuh Lebih dari 6%

Lembaga keuangan internasional menyatakan Indonesia mempunyai peluang untuk tumbuh di atas 6% pada tahun-tahun mendatang. Syaratnya, mampu mengatasi masalah infrastruktur, tenaga kerja, dan menggenjot produktivitas di sektor pertanian.

Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga keuangan internasional menyatakan Indonesia mempunyai peluang untuk tumbuh di atas 6% pada tahun-tahun mendatang. Syaratnya, mampu mengatasi masalah infrastruktur, tenaga kerja, dan menggenjot produktivitas di sektor pertanian.

Division Chief of Asia and Pacific Department Interational Monetary Fund (IMF) David Cowen mengemukakan pada tahun depan, situasi tidak akan banyak berubah dari 2014.

"Konsumsi domestik tetap menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan investasi bisa diharapkan, tetapi tidak terlalu cepat," ungkapnya, Kamis (18/12/2014).

Kemerosotan harga minyak mentah dunia, ujar Cowen, secara matematis akan memberi keuntungan bagi Indonesia karena dapat meringankan beban neraca perdagangan sekaligus membuka ruang ekspansi fiskal.

Dia juga mendukung keinginan pemerintah untuk memperbesar utang luar negeri (ULN) yang digunakan untuk memperbaiki infrastruktur.

Pemerintah, ujar Cowen, tidak memiliki cukup dana untuk mengerjakannya sendirian. "[ULN] ini masuk akal, tapi harus diperhatikan kemampuan pemerintah dalam membayar. Harus sustainable dan berdampak lebih besar," tuturnya.

IMF sendiri dalam proyeksi terbarunya menyatakan pada 2015 Indonesia dapat tumbuh hingga 5,1% dengan defisit tranksaksi berjalan (CAD) 2,75% dan level inflasi yang sama persis seperti yang dipatok Bank Indonesia, yaitu 4% +/- 1%.

Setiap awal tahun, IMF meluncurkan Article IV Consultations yang merupakan hasil tinjauan terhadap kondisi ekonomi dan potensi masalah finansial setiap negara anggota.

Pekan ini, Cowen dan timnya merampungkan konsultasi dengan pengusaha serta otoritas fiskal dan moneter RI yang menjadi komponen dalam penyusunan Article IV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper