Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Subsidi BBM, Bappenas Perkirakan Menyusut Jadi Rp70 Triliun

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menuturkan pagu subsidi bahan bakar minyak dalam APBN-P 2015 diproyeksi menyusut menjadi sekitar Rp70 triliun dari sebelumnya Rp276 triliun.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menuturkan pagu subsidi bahan bakar minyak dalam APBN-P 2015 diproyeksi menyusut menjadi sekitar Rp70 triliun dari sebelumnya Rp276 triliun.

Menteri PPN/ Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 pemerintah akan mengalihkan subsidi ke kelompok yang lebih tepat sasaran.

"Subsidi BBM tidak tepat yang selama ini diberikan ke kelompok menengah-atas itu dikurangi, dihilangkan, dan dialihkan dalam bentuk subsidi lain yang sasarannya adalah masyarakat yang menengah ke bawah," tutur Andrinof di kantor Wakil Presiden, Senin (22/12).

Salah satu langkah pengalihan subsidi BBM adalah penaikan harga BBM Rp2.000/liter pada 18 November 2014. Hal tersebut diproyeksi menghemat anggaran sebesar Rp120 triliun.

Dengan penghematan tersebut, pagu subsidi BBM diproyeksi menyusut drastis dari pagu APBN 2015 sebesar Rp276 triliun.

"Tinggal sedikit. Tahun ini Rp260 triliun, sudah dialihkan jadi sekitar Rp70 triliun," katanya.

Lebih lanjut, pemerintah sedang mengkaji skema pemotongan anggaran subsidi BBM menerapkan subsidi tetap (fix subsidy) Rp1.000, Rp1.500, dan Rp2.000/liter.

Adapun opsi penghapusan BBM RON 88 alias Premium yang digulirkan Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi dinilai sebagai wacana baru yang belum dikaji internal pemerintah.

"Kalau yang subsidi tetap itu memang dari internal sudah sempat didiskusikan. Kalau yang itu masih wacana kan dari luar, bukan dari tim dalam pemerintah. Yang pasti, penghapusan premium itu adalah wacana baru, ide baru yang sedang dipikirkan, dikaji lebih jauh," ungkap Andrinof.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper