Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank NTT dan Bank Sumut Tahan Kenaikan Bunga Kredit

PT Bank Sumut dan PT Bank Nusa Tenggara Timur akan menahan tingkat suku bunga kredit demi menjaga kualitas agar rasio kredit bermasalah tidak melonjak.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA— PT Bank Sumut dan PT Bank Nusa Tenggara Timur akan menahan tingkat suku bunga kredit demi menjaga kualitas agar rasio kredit bermasalah tidak melonjak.

Daniel Tagu, Direktur Utama Bank NTT, mengatakan bank berupaya menjaga suku bunga deposito agar bunga kredit tidak terkerek. "Kami pertahankan satu digit, bahkan sama dengan BI rate (7,75%)," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (6/1/2015).

Dia menjelaskan, Bank NTT tidak ingin masuk dalam pertarungan suku bunga yang sengit dengan bank lain. Daniel menekankan, perang bunga deposito mendorong persaingan yang tidak sehat di industri perbankan. Di samping itu, perang bunga juga dinilai tidak sehat bagi pertumbuhan dunia usaha di daerah.

Bunga deposito di Bank NTT berdasarkan informasi di laman website perseroan mencapai 5%-7,5% untuk tenor satu bulan hingga 24 bulan.

Berdasarkan publikasi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) di situs Bank Indonesia, hingga Oktober 2014, bunga kredit Bank NTT untuk segmen korporasi, ritel, dan mikro naik 70 bps - 517 bps dibandingkan posisi Desember 2013. Sementara itu, bunga kredit konsumsi turun 45 bps - 120 bps.

Edhie Rizliyanto, Direktur Bisnis & Syariah Bank Sumut, mengatakan ke depan perseroan tidak akan menaikkan bunga kredit selama tingkat bunga penjaminan Lembagan Penjamin Simpanan (LPS) stabil. "Belum ada rencana bunga naik jika BI rate naik," tukasnya.

Hingga 8 Januari 2015, Bank Sumut mematok bunga kredit korprasi dan ritel masing-masing 10,45% dan 12,25% ; naik 144 bps dan 139 bps dibandingkan dengan posisi Desember 2013. Sementara itu, kredit konsumsi naik 128 bps-212bps dalam setahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper