Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra Credit Companies Kaji Perluas Pembiayaan

Astra Credit Companies (ACC) masih menjajaki berbagai kemungkinan terkait perluasan lini bisnis perusahaan pembiayaan pada tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA— Astra Credit Companies (ACC) masih menjajaki berbagai kemungkinan terkait perluasan lini bisnis perusahaan pembiayaan pada tahun ini.

Kendati demikian, multifinance yang tergabung dalam grup Astra ini belum memastikan lini bisnis yang akan digarap, setelah aturan baru yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada November lalu.

“Segala kemungkinan bisa terjadi, dan kami masih mempelajarinya. Kami sudah membentuk tim untuk mempelajari mekanisme aturan baru tersebut,” ungkap Chief Executive Officer Astra Credit Companies (ACC) Jodjana Jody di Jakarta, seperti dikutip Bisnis.com, Sabtu (10/1).

Seperti diketahui, OJK tercatat mengeluarkan 20 Peraturan OJK (POJK) yang terdiri dari enam POJK di bidang perbankan, tujuh POJK di sektor pasar modal, dan tujuh POJK bagi industri keuangan non bank (IKNB).

Salah satu peraturan yang ditunggu adalah Peraturan OJK No.29/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Dalam peraturan baru itu, regulator mengelompokkan lini usaha pembiayaan menjadi pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna atau pembiayaan lain yang disetujui oleh OJK.

Menurutnya, ACC tidak akan gegabah dalam menyasar kelonggaran bisnis pembiayaan tersebut karena prinsip kehati-hatian tetap di kedepankan.

“Ada beberapa segmen yang memungkinkan untuk dijajaki yaitu Kredit Pemilikan Rumah [KPR], dan kredit kelautan,” ungkapnya.

Pasalnya, beberapa waktu lalu, pihaknya berkesempatan untuk berartisipasi dalam seminar kelautan. Acara tersebut membicarakan mengenai peluang perusahaan dalam membiayai usaha kemaritiman.

Namun, semua peluang lini bisnis baru tersebut dinilainya membutuhkan persiapan yang matang dan terstruktur karena sebagian besar bukan merupakan spesialisasi pembiayaan ACC selama ini.

“Ambil contoh, pembiayaan KPR kan tenornya panjang, sedangkan sumber pendanaan kami masih didominasi jangka pendek, dan menengah. Ini yang harus di-match-kan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper