Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk memproyeksikan laju pertumbuhan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) akan berkisar 15%--17% pada tahun ini.
Direktur BTN Mansyur S. Nasution mengungkapkan penyaluran FLPP hingga akhir tahun lalu sekitar Rp4 triliun. Adapun porsi penyaluran FLPP tersebut pemerintah yakni dana bank 75% dan pemerintah 25%.
Untuk menjaga ekspansi kredit yang berkualitas, Mansyur mengungkapkan BTN juga akan memperhatikan kualitas aset. Hingga akhir tahun silam, non performing loan (NPL) BTN berkisar 1,4%.
"Kami akan jaga agar NPL tak sampai 2%," ungkapnya, Selasa (13/1/2015).
Mansyur mengungkapkan untuk mengantisipasi terjadi kredit bermasalah, BTN akan mengadakan penagihan. Dia menuturkan pembayaran kredit pada enam bulan pertama bakal bagus, maka perseroan akan menunggu hingga 18 bulan kemudian.
Jika debitur sudah melakukan pembayaran dalam kategori lancar sepanjang 2 tahun, katanya, performing nasabah akan bagus hingga cicilan terakhir. Namun, supaya kualitas aset tetap terjaga, Mansyur mengungkapkan BTN akan tetap melakukan penagihan.
BTN menyediakan kredit pemilikan rumah (KPR) Sejahtera FLPP.
Program tersebut merupakan kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit, terdiri atas KPR Sejahtera Tapak untuk pembelian rumah Tapak dan KPR Sejahtera Susun untuk pembelian rumah susun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel