Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba PNM Selama 2014 Meningkat

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) optimistis laba yang diperoleh pada 2014 akan mengalami peningkatan dari laba tahun sebelumnya.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Permodalan Nasional Madani (PNM) optimistis laba yang diperoleh pada 2014 akan mengalami peningkatan dari laba tahun sebelumnya.

Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan laba perseroan yang diraih selama tahun lalu akan meningkat di atas 15% dari laba 2013. Pada 2013, PNM membukukan laba bersih  senilai Rp48,52 miliar. Laba ini tumbuh sebesar 11,6% dibandingkan perolehan sepanjang 2012.

“Laba tahun kemarin tentu ada peningkatan dari tahun 2013. Tumbuhnya di atas 15%,” ucapnya kepada Bisnis.com, Minggu (18/1).

Peningkatan tersebut didorong oleh meningkatnya pembiayaan di sektor mikro yang menjadi sektor utama pembiayaan dari salah satu badan usaha milik negara tersebut. PNM sendiri memiliki produk berupa pinjaman unit layanan modal mikro (ULaMM) untuk sektor usaha wong cilik.

Parman menjelaskan outsanding pembiayaan yang disalurkan pada 2014 juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. “Total pembiayaan kami juga tumbuh sekitar 20% hingga 30% dari tahun lalu,” lanjut Parman.

Dari laporan keuangan perseroan, total pinjaman yang diberikan PNM selama 2013 adalah senilai Rp3,270 triliun. Nilai ini tumbuh 7% dibandingkan outstanding pembiayaan tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar berasal dari pinjaman ULaMM sebesar Rp3,169 triliun atau 97% dari total pinjaman.

Sisanya disumbang pinjaman melalui BPR dan BPR Syariah sebesar Rp63,88 miliar dan kredit program pemerintah Rp2,37 miliar serta pinjaman kepada UMKM melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan LKM Syariah sebesar Rp34,56 miliar.

Sampai saat ini, nasabah PNM tercatat sekitar 220.000 nasabah dengan modal disetor sebesar Rp12 triliun. Modal tersebut melonjak dari tahun 2008 di mana pada saat itu modal disetor senilai Rp300 miliar.

Mantan Direktur Utama PT Bahana Artha Ventura ini menjelaskan perseroan terus memperbaiki manajemen risiko untuk menekan jumlah pembiayaan bermasalah. Hal ini disebabkan bunga pinjaman PNM lebih tinggi dari bunga kredit yang ditawarkan oleh bank karena lembaga perbankan merupakan salah satu sumber dana PNM selain obligasi.

“Pembiayaan bermasalah pasti ada, makanya kita terus memperbaiki manajemen risiko kita. Yang penting sumber daya manusia, sistem, dan jaringan kita maksimalkan,” ujarnya.

Selama 2013, PNM mencatat pinjaman yang telah direkstrukturisasi senilai Rp324,03 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper