Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Ketenagakerjaan Bentuk Anak Usaha Februari

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kenagakerjaan memastikan pembentukan anak usaha yang bergerak di bidang pembiayaan proyek akan diluncurkan pada Februari mendatang.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kenagakerjaan memastikan pembentukan anak usaha yang bergerak di bidang pembiayaan proyek akan diluncurkan pada Februari mendatang.

Elvyn G. Masasya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan menyatakan seluruh persiapan perusahaan patungan dengan The Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) telah rampung. Pihaknya tengah menyeleksi jajaran direksi perusahaan yang disebut Indonesia Investment Company ini.

"Saat ini sedang seleksi orang untuk menjadi pengurus [Direksi]," jelas Elvyn di Jakarta seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (27/1/2015).

Elvyn menambahkan perusahaan investasi patungan ini juga tengah finalisasi bidang yang dimungkinkan untuk dikelola. Namun, secara garis besar perusahaan tetap seperti rencana semula untuk membiayai proyek-proyek bidang infrastruktur dan agrobisnis.

Seperti diberitakan sebelumnya, perusahaan patungan ini sudah dirintis sejak 2009, tetapi urung terbentuk karena berbagai tarik menarik kepentingan.

BPJS Ketenagakerjaan akan memiliki 51% saham dengan nilai penyertaan sebesar Rp510 miliar, sedangkan usaha patungan dengan anak usaha Bank Pembangunan Islam ini pada tahap awal tetap dengan modal Rp1 triliun.

Jefri Hariyadi, Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan menyatakan perusahaan investasi ini akan membuat badan penyelenggara lebih leluasa untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur.

Apalagi porsi kepemilikan saham oleh BPJS dalam posisi dominan, sehingga lebih leluasa memantau resiko. 

Jefri juga menjanjikan seluruh dana pekerja yang dikelola oleh BPJS dilakukan dengan bertanggung jawab dan penuh kehati-hatian. Apalagi, perusahaan juga harus memenuhi berbagai aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

"Kami membangun sistem teknologi informasi yang Direktur Investasi atau bahkan direktur Utama tidak dapat intervensi dalam menjalankan investasi" imbuhnya.

Pada 2015, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan mengelola aset Rp220 triliun. Dari jumlah ini diharapkan memperoleh hasil investasi Rp20,2 triliun. Untuk mencapai target ini penyelenggara pihaknya menggandeng kejaksaan untuk mengefektifkan pendapatan iuran.

Direncanakan sepanjang 2015, akan ada tambahan 150 kantor cabang baru. Selain itu, juga  dilakukan perluasan jangkauan dengan masuk ke pasar tradisional dan memanfaatkan mobil layanan keliling.

Pada 2014, perseroan telah mengelola aset  Rp187 triliun dengan imbal hasil dari investasi mencapai Rp17,3 triliun atau sekitar 9,25%.  Portfolio investasi dana kelolaan sebagian besar berada di pasar saham, pasar uang dan perbankan yang mencapai 80% atau setara Rp150 triliun. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper