Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI RATE: JK Minta BI Turunkan Bunga

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta otoritas moneter tidak merespons pelonggaran moneter yang diterapkan Bank Central Eropa dengan kebijakan serupa.
Wakil Presiden Jusuf Kalla, menjawab pertanyaan wartawan seusai acara Nikkei Forum di Jakarta, Rabu (28/1/2015)./JIBI-Dwi Prasetya
Wakil Presiden Jusuf Kalla, menjawab pertanyaan wartawan seusai acara Nikkei Forum di Jakarta, Rabu (28/1/2015)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta otoritas moneter tidak merespons pelonggaran moneter yang diterapkan Bank Central Eropa dengan kebijakan serupa.

JK mengatakan negara-negara Eropa saat ini mengalami kesulitan lantaran krisis utang yang dialami oleh sejumlah negara Uni Eropa, terutama Yunani. Oleh karena itu, ECB mengambil langkah untuk menggulirkan quantitative easing sebesar 60 miliar euro.

"Euro zone itu kan Anda tahu semua banyak kesulitannya, banyak masalahnya. Di Yunani, di Jerman, di manapun akibat embargo ke Rusia dan sebagainya sehingga ekonomi Eropa lebih stagnan dewasa ini dari pada dulu. Karena itu, dia mengubah kebijakannya," kata JK, Rabu (28/1/2015).

JK menilai Indonesia tidak mempunyai masalah ekonomi seperti di Uni Eropa. Oleh karena itu, Bank Indonesia tidak perlu memperlonggar kebijakan moneter.

"Kalau kita sendiri tidak mempunyai masalah, karena berkembang lebih baik, sehingga tidak perlu mengubah yang fundamentalnya," tuturnya.

Meski demikian, JK menyarankan bank central menurunkan suku bunga acuan, sehingga bunga kredit perbankan di Indonesia bisa turun. Saat ini, BI rate bertahan di level 7,75%.

"Mungkin malah harus diturunkan bunga kita agar lebih cepat pertumbuhannya untuk mencapai sekitar 6% itu," kata JK.

Dalam banyak kesempatan JK sering mengeluhkan tingginya bunga bank yang membebani pelaku industri di Indonesia. JK menargetkan suku bunga bisa turun hingga single digit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper