Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI AS: Angka Pemesanan Pabrik Melambat 5 Bulan Berturut-Turut

Angka pemesanan pabrik Amerika Serikat terkontraksi dalam lima bulan berturut-turut pada Desember 2014. Penjualan produk otomotif pun ikut melambat selama Januari 2015.
Pabrik baja. /Ilustrasi
Pabrik baja. /Ilustrasi

Bisnis.com, WASHINGTON - Angka pemesanan pabrik Amerika Serikat terkontraksi dalam lima bulan berturut-turut pada Desember 2014. Penjualan produk otomotif pun ikut melambat selama Januari 2015.

Data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS itu menunjukkan pemesanan pabrik di Negeri Paman Sam melembam menjadi minus 3,4% selama Desember dari angka November yang masih minus 1,7%. Angka itu juga berada di bawah konsensus analis yang disurvei Bloomberg,yakni minus 2,2%.

Penjualan mobil yang dirilis di hari yang sama juga menunjukkan perlambatan meski tak signifikan. Selama Januari penjualan mobil dan truk kecil di AS tercatat turun dari 16,9 juta unit pada Desember menjadi 16,7 juta unit. Meski tipis, volume itu melampaui konsensus analis, yakni sebesar 16,6 juta unit.

Hal itu mengindikasikan aktivitas manufaktur akan membaik dalam bebebapa bulan ke depan, kata ekonom senior dari BMO Capital Markets Toronto Jennifer Lee, seperti dikutip dariReuters, Rabu (4/2/2015).

Sementara itu, secara lebih rinci Departemen Perdagangan menerangkan pemesanan untuk barang tahan lama anjlok menjadi minus 3,3%. Namun, tanpa memasukkan pemesanan produk sektor pertahanan dan penerbangan sipil pemesanan barang tahan lama sebenarnya justru naik 0,1%. Kedua produk itu memang memicu volatilitas terhadap persentase pemesanan secara kumulatif.

Adapun, pemesanan barang tak tahan lama terkontraksi menjadi minus 3,4% sebagai dampak depresiasi harga komoditi energi. Minyak dan batubara adalah dua produk yang menyeret penurunan pada komponen ini.

Sektor manufaktur AS terkoreksi tajam seiring perlambatan di Eropa dan Asia. Kondisi itu diperparah dengan melonjaknya nilai tukar dolar terhadap hampir seluruh mata uang di dunia dan jatuhnya harga minyak. Tergerusnya minyak juga mengakibatkan sejumlah perusahaan energi menunda atau bahkan memangkas belanja modalnya.

Di sisi lain, kekisruhan pekerja yang terjadi di wilayah pelabuhan WestCoast juga ikut mengganggu perekonomian. Pasalnya akibat sederet aksi mogok pekerja pengiriman barang pun tertunda. Pengeluaran bisnis di sektor peralatan sepanjang kuartal IV/2014 jatuh ke level terendah sejak 2009 dan turut menahan laju pertumbuhan ekonomi pada kisaran 2,6%.

Pada awal pekan ini, indeks manufaktur yang dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) terkontraksi meski masih dalam area ekspansif di atas level 50.

Meski sinyal perlambatan ekonomi kian kuat, ekonom masih optimistis bahwa perekonomian AS akan terungkit oleh penguatan permintaan dalam negeri. Kontribusi sektor konsumsi mencapai 70% terhadap total produk domestik bruto (PDB).

Sementara itu, buruknya data tak terlalu mempengaruhi pasar. Data ekonomi memang sedikit mengecewakan tetapi tak signifikan. Pasar lebih fokus ke laporan keuangan, kata broker saham dari Conifer Securities LLC New York, seperti dilansir dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper