Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Bidik Pertumbuhan Trade Finance Hingga 30%

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memproyeksikan transaksi trade finance meningkat 25% hingga 30% dari total transaksi tahun lalu.
Transkasi pembiayaan perdagangan emiten berkode BBNI ini didominasi oleh segmen korporasi. /Bisnis.com
Transkasi pembiayaan perdagangan emiten berkode BBNI ini didominasi oleh segmen korporasi. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memproyeksikan transaksi pembiayaan perdagangan (trade finance) meningkat 25% - 30% dari total transaksi tahun lalu.

Direktur Treasury and Financial Institution BNI Suwoko Singoastro optimistis dengan target tersebut karena adanya Peraturan Kementerian Perdagangan Nomor 04/M-DAG/PER/1/2015 yang mewajibkan penggunaan letter of credit (L/C) terhadap empat komoditas, yaitu mineral, migas, minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan crude palm kernel oil (CPKO) yang mulai berlaku 1 April 2015.

"Pada 2015 ini peluang cukup besar karena ada peraturan 4 komoditas yang wajib L/C. Itu kan uangnya sangat besar buat bank dan nasabah BNI banyak bergerak di bidang itu. Jadi, kita berani memproyeksikan naik," ucapnya di Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Pada 2014, BNI membukukan volume transaksi pembiayaan perdagangan senilai US$31,1 miliar atau bertumbuh 8,9% year on year (yoy). Suwoko menjelaskan penurunan realisasi ekspor dan impor tahun lalu tidak mempengaruhi penerimaan.

"Memang ekspor terganggu karena harga batu bara turun, tapi dari sisi revenue kami enggak ada pengaruh," lanjutnya.

Transkasi pembiayaan perdagangan emiten berkode BBNI ini didominasi oleh segmen korporasi, meliputi sektor agriculture sebesar 29%, oil, gas and mining 21%, engineering and construction sebesar 17%, dan listrik sebesar 2%.

Suwoko menambahkan jumlah transaksi incoming transfer sepanjang 2014 mencapai 1,96 transaksi dan outgoing transfer sebanyak 373.159 transaksi.

Nominal uang yang ditransfer dari luar negeri ke Indonesia melalui BNI selama 2014 mencapai US$40 miliar dan kiriman uang dari Indonesia ke luar negeri melalui perseroaan mencapai US$42 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper