Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aneka Tambang Berbagi Proyek US$1,8 Miliar dengan Inalum

PT Aneka Tambang Tbk. (Persero) didorong oleh Kementerian BUMN untuk bekerjasama dengan PT Indonesia Asahan Aluminum (Inalum) dalam proyek alumina senilai US$1,8 miliar di Mempawah, Kalimantan Barat.
Aneka Tambang/Istimewa
Aneka Tambang/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Aneka Tambang Tbk. (Persero) didorong oleh Kementerian BUMN untuk bekerja sama dengan PT Indonesia Asahan Aluminum (Inalum) dalam proyek alumina senilai US$1,8 miliar di Mempawah, Kalimantan Barat.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Komisi VI DPR terkait rencana tersebut. “Inalum akan turut penyertaan modal di proyek alumina,” katanya seusai rapat terkait Penyertaan Modal Negara (PMN), Rabu (11/2) dini hari.

Rencana tersebut disampaikan seiring pemangkasan nilai PMN menjadi Rp3,5 triliun dari usulan Rp7 triliun yang bakal diberikan kepada emiten berkode saham ANTM tersebut dalam Rancangan APBN 2015.

Pembagian nilai penyertaan tersebut, sambung Rini, tengah dikaji. Rini mengatakan proyek Smelter Grade Alumina di Mempawah itu merupakan salah satu dari tiga proyek yang menjadi fokus ANTM selain Anode Slime dan proyek Feronikel di Halmahera Timur.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Perusahaan ANTM Tri Hartono mengatakan pihaknya belum dapat memastikan mengenai rencana penyertaan modal di proyek alumina dari pihak lain seperti Inalum tersebut

Namun, Tri mengatakan produk dari proyek berkapasitas 1,6 juta ton SGA per tahun tersebut kelak bakal digunakan oleh Inalum. “Kalau memang memungkinkan, kami akan cari partner strategis,” katanya.

Sebagai gambaran, proyek SGA tersebut adalah pengolahan bauksit menjadi SGA. Estimasi nilai proyek tersebut mencapai US$1,7 miliar hingga US$1,8 miliar. Kepemilikan ANTM  diperkirakan mencapai 32% di proyek tersebut.

Dalam dokumen milik perseroan yang disampaikan kepada Komisi VI DPR, struktur modal dalam proyek terebut adalah 40% berasal dari ekuitas ANTM dan 60% lainnya berasal dari pinjaman.

Berdasarkan perhitungan awal, penggunaan dana PMN tersebut dijadwalkan hingga 2018. Pada tahun ini dialokasikan sekitar US$32 juta, 2016 US$75 juta, US$98, US$22,5 atau totalnya US$217,5 juta.

Perhitungan tersebut dengan asumsi ANTM memperoleh PMN senilai Rp7 triliun dan melakukan penawaran saham baru (right issue) dengan target perolehan dana sekitar Rp10,77 triliun atau setara dengan US$897,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper