Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Properti Dorong Pertumbuhan Kredit di Malang

Pertumbuhan roperti diproyeksikan dapat mendorong pertumbuhan kredit menjadi sebesar 16,46% sepanjang 2015 di Malang.
Rupiah/Bisnis
Rupiah/Bisnis

Bisnis.com, MALANG—Pertumbuhan roperti  diproyeksikan dapat mendorong pertumbuhan kredit menjadi sebesar 16,46% sepanjang 2015 di Malang.

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Indra Krisna mengatakan pertumbuhan kredit sepanjang 2014 di wilayah kerja lembaga tersebut lebih rendah bila dibandingkan pertumbuhan nasional.

Pertumbuhan kredit perbankan di Malang sampai akhir Desember 2014 hanya tumbuh 8,55% lebih rendah rerata pertumbuhan nasional yang mencapai 15%.

“Ada banyak penyebab rendahnya pertrumbuhan kredit di Malang. Diantaranya melesunya bisnis properti,” kata Indra Krisna di sela-sela Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan 2015 di Malang, Rabu (25/2/2015).

Melesunya bisnis properti dipicu ketentuan loan to value (LTV) untuk rumah ke dua dan seterusnya.

Namun praktiknya, bank karena sangat hati-hati menerapkan LTV untuk KPR (kredit pemilikan rumah)  pertama, tidak sebatas rumah ke dua dan seterusnya.

Penyebab lainnya, karena tingginya suku bunga acuan sehingga otomatis mendongkrak bunga KPR.

Dengan turunnya suku bunga acuan, dia berharap, permintaan pasar terhadap properti akan meningkat sehingga KPR  digerojok lebih banyak oleh perbankan.

Bank sebenarnya tidak perlu super hati-hati dengan menerapkan LTV untuk kepemilikan rumah pertama. Meski begitu, penyaluran KPR juga jangan sampai menjadikan bubble.

Koordinator Wilayah Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Malang Makhrus Sholeh juga optimistis bisnis properti pada 2015 lebih marak dengan turunnya suku bunga acuan menjadi 7,5%.

Ketua DPC Realestat Indonesia (REI) Malang Umang Gianto menambahkan dengan adanya beberapa insentif dari pemerintah seperti rencana penurunan bunga KPR dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) menjadi hanya 5%, akan sangat berdampak positif bagi bisnis rumah bersubsidi.

Namun dia memperkirakan, dampak insentif dari pemerintah berupa penurunan bunga KPR sederhana lewat skema FLPP baru terasa pada semester II/2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper