Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI AS: Sektor Properti Masih Lambat

Laju pertumbuhan sektor properti Amerika Serikat masih lambat ditandai dengan penjualan rumah baru selama Januari yang terkikis dibandingkan bulan sebelumnya.
Data dari National Association of Realtors (NAR) menunjukkan pembelian tergerus 4,9% dibandingkan dengan Desember. /Bisnis.com
Data dari National Association of Realtors (NAR) menunjukkan pembelian tergerus 4,9% dibandingkan dengan Desember. /Bisnis.com

Bisnis.com, WASHINGTON - Laju pertumbuhan sektor properti Amerika Serikat masih lambat ditandai dengan penjualan rumah baru selama Januari yang terkikis dibandingkan bulan sebelumnya.

Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan kuantitas pembelian menurun ke level 481.000 unit dari 482.000 selama Desember. Capaian di akhir tahun lalu itu adalah yang tertinggi sejak Juni 2008. Secara kumulatif, sejak Juli 2014 penjualan rumah baru bertumbuh 21%.

Angka penjualan Januari itu sebenarnya berada di atas konsensus ekonom yang hanya mencapai 470.000. Adapun, rerata harga rumah tercatat naik 9,1% menjadi US$249.300 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pasar terus tumbuh perlahan dengan kecepatan yang rendah, kata ekonom senior dari Oxford Economics USA Inc. Gregory Daco, seperti dilansir dariBloomberg, Kamis (26/2/2015). Menurutnya, pasar properti mendapat dorongan dari rezim suku bunga rendah, penurunan inflasi harga rumah, akselerasi gaji, dan peningkatan kepercayaan diri.

Secara lebih rinci, laporan itu menunjukkan disparitas penjualan antarwilayah dipengaruhi oleh musim dingin yang lebih panjang. Penjualan di wilayah timur laut anjlok 51,6% sedangkan di bagian selatan Negeri Paman Sam justru menanjak 2,2%.

Tekanan musim dingin bisa menekan penjualan di selatan. Kami memandang penjualan rumah baru menguat seiring dengan datangnya musim semi, kata ekonom dari Wells Fargo Securities, Mark Vitner dan Anika Khan dalam surat elektroniknya padaBloomberg.

Dalam laporan terpisah, Mortgage Bankers Association mengatakan pengajuan pinjaman untuk pembelian rumah menanjak 4,6% sepanjang pekan lalu, peningkatan pertama selama enam pekan terakhir.

Di sisi lain, berdasarkan laju penjualan saat ini pasokan rumah baru yang ada diperkirakan bisa memenuhi permintaan selama 5,4 bulan. Pada akhir Januari, jumlah rumah baru siap jual tercatat sejumlah 218.000 dan menjadi yang terbanyak sejak Maret 2010. Penjualan rumah baru berkontribusi sekitar 7% terhadap pasar rumah hunian.

Sebelumnya, data lain di sektor perumahan mencerminkan perbaikan yang masih rapuh. Penjualan rumah bekas siap huni merosot dan berada di bawah ekspektasi ekonom selama Januari.

Data dari National Association of Realtors(NAR) menunjukkan pembelian tergerus 4,9% dibandingkan dengan Desember. Capaian itu sekaligus menjadi yang terburuk sejak April 2014. Melambungnya rerata harga disinyalir menjadi salah satu sebab menurunnya daya beli, terutama bagi konsumen yang membeli rumah untuk pertama kalinya. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper