Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTPN Raup US$300 Juta dari SMBC dan IFC

International Finance Corporation (IFC) yang merupakan anak usaha Bank Dunia dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) menyetujui penambahan investasi US$300 juta di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN).

Bisnis.com, JAKARTA - International Finance Corporation (IFC) yang merupakan anak usaha Bank Dunia dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) menyetujui penambahan investasi US$300 juta di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN).

IFC menyediakan dana senilai US$75 juta dalam bentuk mata uang rupiah, sedangkan pemilik 40% saham BTPN yakni SMBC memobilisasi senilai US$225 juta dalam bentuk rupiah.

Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan adanya dana ini bertujuan untuk mendukung upaya BTPN meningkatkan akses layanan perbankan di Indonesia.

Selain itu dengan adanya pinjaman ini, juga untuk meningkatkan kemampuan BTPN dalam menciptakan produk baru.

Jerry menambahkan dalam beberapa waktu terakhir, BTPN telah mengembangkan kemitraan strategis dengan IFC dalam rangka mencapai visinya menjadi bank mass market terbaik.

"Saya yakin adanya SMBC dalam kerja sama ini akan menjadi lebih kuat dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Selasa (3/3/2015).

Jerry menuturkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan wirausaha perempuan ini masih sulit mendapatkan akses pinjaman dari perbankan.

Rencananya, dalam kurun waktu empat tahun, BTPN akan meningkatkan pinjaman kepada para pelaku UMKM serta pinjaman produktif untuk kalangan masyarakat miskin.

"Nantinya dicairkan untuk meningkatkan penyaluran pinjaman bagi keluarga berpendapatan rendah, UMKM, dan sekitar 2 juta wirausaha perempuan nasabah BTPN. Disalurkan melalui BTPN syariah, anak usaha BTPN yang berbasis syariah," tutur Jerry.

Masayuki Shimura, Direktur Pelaksana SMBC sekaligus Kepala Divisi Asia Pasifik dan Divisi Bisnis Pasar Negara Berkembang, menuturkan SMBC berkomitmen untuk mendukung BTPN dalam meningkatkan pertumbuhan kredit dan sekaligus menurunkan biaya dana.

"Dukungan tersebut diberikan secara berkelanjutan melalui kerjasama lebih jauh,” katanya.

Country Manager IFC Indonesia Sarvesh Suri menambahkan BTPN merupakan mitra strategis dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia, yang menjadi utama IFC dan prioritas pemerintah Indonesia.

Menurutnya, melalui kemitraan ini diharapkan dapat meningkatkan akses pelayanan keuangan kelompok masyarakat yang selama ini belum sepenuhnya terlayani oleh industri perbankan, termasuk untuk perempuan dan pengusaha di perdesaan.

"Ini akan membantu kelompok tersebut mengembangkan usaha, sehingga bisa menghidupi keluarga mereka dengan lebih baik," kata Sarvesh.

Untuk diketahui, kerjasama ini merupakan investasi bersama kedua yang dilakukan oleh IFC dan SMBC di BTPN.

Pada bulan Agustus 2014, IFC dan SMBC telah memberikan paket pembiayaan yang terdiri dari pinjaman senior dalam bentuk rupiah yang setara dengan US$50 juta dan pembiayaan dalam bentuk rupiah senilai US$150 juta.

Pembiyaan senilai US$150 juta tersebut terdiri dari US$50 juta dari IFC dan US$100 juta dari SMBC yang bertujuan untuk membiayai pertumbuhan UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper