Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Perbankan: BTPN Tergerus Beban Bunga

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatatkan raihan laba konsolidasi yang tergerus hingga 13% karena tekanan beban bunga.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatatkan raihan laba konsolidasi yang tergerus hingga 13% karena tekanan beban bunga.

Berdasarkan laporan keuangan 2014 yang diterima Bisnis, BTPN membukukan laba senilai Rp1,86 triliun, tertekan 13% dari posisi Rp2,13 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Jerry Ng, Direktur Utama BTPN mengungkapkan kenaikan suku bunga acuan sejak semester II/2013 telah mengerek bunga deposito dan terus berlanjut di 2014.

Adapun beban bunga BTPN sepanjang 2014 mencapai Rp5,25 triliun, naik hingga 34,96% dari posisi Rp3,89 triliun secara year on year.

"Ini tentu berpengaruh pada cost of fund kami. Namun kami bersyukur dapat tumbuh di tengah situasi perekonomian yang menantang," tulisnya dalam keterangan resmi, Selasa (3/3/2015).

Pada akhir 2014, kredit konsolidasi BTPN tumbuh sekitar 11% dari posisi Rp44,75 triliun menjadi Rp49,49 triliun pada 2013.

Dia mengungkapkan penyaluran kredit perusahaan cenderung moderat dengan tingkat rasio kredit bermasalah yang terjaga.

Adapun non performing loan/NPL BTPN hingga 2014 mencapai 0,7%, naik tipis dari posisi 0,67%.

Tekanan laba BTPN juga disebabkan beban operasional selain bunga yang naik menjadi Rp5,26 triliun, tumbuh 15,09% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, akibat margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang tergerus dari posisi 12,71% pada 2013 menjadi 11,71% pada 2014.

Sementara itu, Jerry mengungkapkan segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencatatkan laju yang signifikan dengan kualitas aset terjaga.

"Penyaluran kredit ke segmen UMKM mampu tumbuh 22% sepanjang 2014. Ini menunjukkan aktivitas bisnis di segmen UMKM kembali menggeliat, setelah sempat melambat lebih dari setahun terakhir," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper