Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEA 2015 : Ekspansi Belum Jadi Prioritas

Beberapa perusahaan asuransi jiwa masih belum menargetkan ekspansi ke wilayah Asia Tenggara, kendati momen Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) telah di depan mata.
Beberapa perusahaan asuransi jiwa masih belum menargetkan ekspansi ke wilayah Asia Tenggara, kendati momen Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) telah di depan mata./bisnis.com
Beberapa perusahaan asuransi jiwa masih belum menargetkan ekspansi ke wilayah Asia Tenggara, kendati momen Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) telah di depan mata./bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Beberapa perusahaan asuransi jiwa masih belum menargetkan ekspansi ke wilayah Asia Tenggara, kendati momen Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) telah di depan mata.

Pasalnya, pasar dalam negeri dipandang masih cukup ‘empuk’ dan luas mengingat prosentase premi asuransi dari produk domestik bruto hanya sebesar 2,14% pada tahun lalu. Padahal, berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset industri asuransi mengalami pertumbuhan rerata sebesar 18,8% setiap tahunnya sejak 2009 hingga 2014.

“Susah untuk mengatakan itu. Sekarang ini, semua serba tidak pasti. Mungkin, kami hanya akan mengembangkan jaringan kerja sama ke rumah sakit di sekitaran Malaysia dan Singapura. Indonesia saja masih banyak peluang,” kata Direktur Keuangan PT Avrist Assurance (Avrist) Supardi Suparman di Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Avrist sendiri mengincar pendapatan premi untuk bisnis baru senilai Rp478 miliar pada tahun ini. Supardi mengaku kenaikan tersebut tidak terlalu ambisius jika dibandingkan dengan target beberapa tahun belakangan.

Khusus industri asuransi jiwa, sejumlah tantangan masih membayangi misalnya ketatnya kompetisi asuransi kesehatan karena segmen tersebut juga diperebutkan oleh asuransi umum.

Tidak hanya itu, aturan yang mewajibkan semua perusahaan asuransi swasta nasional untuk bergabung kepada Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan setidaknya per Juli tahun ini dinilainya memberatkan perusahaan asuransi yang bermain di segmen asuransi kesehatan.

“Dulu, asuransi kesehatan memegang proporsi dominan, tetapi, sekarang mulai kita geser ke ritel karena BPJS Kesehatan,” tekannya.

Senada dengan Avrist, PT Central Asia Financial (CAF) juga berencana untuk memperluas kerja sama dengan rumah sakit di Asia Tenggara, misalnya Malaysia, Singapura, dan Thailand.

“Dengan adanya MEA yang berlaku akhir tahun ini, saya rasa peluang untuk bekerja sama dengan rumah sakit di luar negeri cukup potensial. CAF sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa rumah sakit di Malaysia, Thailand, dan Singapura,” kata Head of Strategic Marketing Division CAF Priska Sari Kurniawan.

Hingga saat ini, CAF mengklaim telah memiliki jalinan kerja sama dengan  400 rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper