Bisnis.com, JAKARTA—PT BCA Finance optimistis mampu meraih target kenaikan laba bersih hingga 6%, setelah memangkas bunga pembiayaan menjadi 0,5% pada tahun ini.
Ambisi tersebut juga didukung dengan realisasi kinerja pada 2014 yang mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 7% atau senilai Rp1,001 triliun. Tidak hanya itu, total pendapatan naik 13% menjadi Rp2,18 triliun pada periode yang sama.
“Dengan penurunan bunga pembiayaan, kami akan jadi lebih kompetitif dalam layanan. Untuk itu, kami optimistis pembiayaan dapat tergenjot 10,4% saat ini,” terang Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim ketika dihubungi Bisnis.com, Minggu (29/3/2015).
Adapun, BCA Finance berambisi untuk mendongkrak penyaluran pembiayaan menjadi Rp24,5 triliun pada tahun ini, dari yang sebelumnya Rp22,2 triliun. Meskipun begitu, pembiayaan BCA Finance sempat mengalami penurunan 16% pada tahun lalu akibat stagnannya penjualan kendaraan bermotor.
Ketika dimintai tanggapannya mengenai prospek industri pembiayaan pada tahun ini, Roni meyakini kondisi pelemahan rupiah berpeluang menstimulus kenaikan harga kendaraan bermotor. Akibatnya, kendati pasar otomotif stagnan, nilai pembiayaan tetap tumbuh.
“Tetapi, jika dilihat secara volume, jumlah unit yang akan dibiayai bakal menurun. Intinya, tahun ini, BCA Finance akan memprioritaskan strategi efisiensi dalam mengelola operasional perusahaan,” ucapnya.
Hingga saat ini, BCA Finance mengklaim telah memiliki lebih dari 400.000 nasabah di 48 kota di Indonesia. Jumlah kantor cabang perusahaan pembiayaan di bawah Grup Bank Central Asia (BCA) sebanyak 58 unit.
Baru-baru ini, BCA Finance membuka service point di Mal Arta Gading, Jakarta Utara. Sebelumnya, BCA Finance memiliki lima kantor cabang di wilayah DKI Jakarta yakni dua di Jakarta Selatan, dua di Jakarta Utara, dan satu di Jakarta Barat.
“Kami harapkan penambahan service point ini akan mendorong peningkatan pelayanan BCA Finance tahun ini,” tambah Roni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
