Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTPN Siap Rilis Asuransi Jiwa Semester II/2015

Bank BTPN bakal,merampungkan pembentukan asuransi jiwa mikro pada semester II tahun ini

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) bakal merampungkan pembentukan asuransi jiwa mikro pada semester II tahun ini untuk melengkapi bisnis potensial.

Direktur Kepatuhan BTPN Anika Faisal mengungkapkan rencana pembentukan asuransi jiwa mikro itu telah dimasukkan dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun ini. Dia mengungkapkan BTPN memiliki berbagai macam opsi mulai dari join ventura, akuisisi, kerja sama hingga membentuk anak usaha baru.

"Modal yang disediakan enggak besar sekali," ucapnya baru-baru ini.

Direktur Keuangan Arief Harris Tandjung mengungkapkan selama ini BTPN tumbuh organik dan pada tahun ini, untuk melengkapi kebutuhan bisnis, maka BTPN siap untuk membuat lisensi asuransi baru. Adapun modal yang disediakan sekitar Rp100 miliar hingga Rp125 miliar.

"Kami mengajukan lisensi baru, enggak bakal membeli asuransi," katanya.

Terkait pembentukan asuransi, sebelumnya telah ada beleid yang mengatur permodalan yakni Peraturan Pemerintah Nomor 81/2008 tentang Perubahan Ketiga Atas PP Nomor 73/1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian, perusahaan asuransi harus memiliki modal minimal Rp100 miliar per 31 Desember 2014.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan Irwan Lubis mengungkapkan bahwa rencana BTPN untuk memproses asuransi telah dimasukkan dalam RBB 2015. Menurutnya, jika niat tersebut masuk ke dalam RBB maka OJK akan segera melakukan proses pengawasan dan perizinan. "Pengawas bilang sudah dimasukkan di RBB. Saya kira untuk proses ini bisalah, nanti akan kami liat kemampuan permodalan berdasarkan modal yang dimiliki," ungkapnya.

Di sisi lain, tahun ini BTPN juga menargetkan untuk tumbuh hingga 15% pada tahun ini. Arief optimis bahwa target penyaluran kredit akan tercapai, mengingat kondisi makro ekonomi saat ini cenderung membaik dan kondisi laju inflasi akan sesuai dengan target Bank Indonesia (BI) yang berkisar 4%--5%. Adapun target kredit itu, katanya, akan sejalan dengan target laba.

Pada tahun sebelumnya, BTPN mencatatkan laba Rp1,86 triliun atau tertekan hingga 13% dari posisi Rp2,13 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dia optimis pada tahun ini, kondisi bank akan membaik. Laba BTPN yang terkontraksi akan digunakan untuk memperkuat bisnis, sehingga pemegang saham berkomitmen untuk tidak mengambil dividen dari perusahaan.

Sementara itu, dari sisi raihan net interest margin (margin bunga bersih/NIM), NIM pada tahun ini sekitar 11,4%. Pada tahun ini, BTPN berencana untuk menekan biaya dana (cost of fund), biaya dana yang cenderung tinggi telah membuat NIM bank tertekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper