Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panen Raya Justru Diperkirakan Picu Inflasi Maret

Pasar memperkirakan deflasi selama dua bulan berturut-turut sejak Januari berbalik arah. Kenaikan harga bahan pangan mendorong inflasi di tengah musim panen.
Bisnis.com, JAKARTA -- Pasar memperkirakan deflasi selama dua bulan berturut-turut sejak Januari berbalik arah. Kenaikan harga bahan pangan mendorong inflasi di tengah musim panen. 
 
Konsensus ekonom menyebutkan inflasi Maret melaju 0,2%, menurut estimasi median dalam survei yang digalang Bloomberg. Dengan demikian, inflasi tahunan (year on year) naik menjadi 6,38% dengan inflasi inti 4,94%.
 
Ekonom Bank Permata Tbk Josua Pardede melihat harga sejumlah bahan pangan, terutama bumbu-bumbuan, naik signifikan. Harga bawang merah, cabai, dan gula pasir, melesat cukup tinggi, berdasarkan data Kementerian Perdagangan. 
 
"Harga beras bahkan naik 5% dibanding Februari. Ini karena panen raya mundur ke April," katanya, Selasa (31/3/2015). 
 
Sementara itu, ekonom Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk Juniman menyebutkan kombinasi kenaikan harga elpiji, BBM yang diikuti kenaikan tarif angkutan, dan depresiasi rupiah, mengompensasi perlemahan harga beras. 
 
"Depresiasi rupiah membuat harga barang impor naik. Harga bahan pangan juga naik drastis. Ini membuat penurunan harga beras ter-offset," ujarnya. 
 
Sepanjang dua bulan pertama tahun ini, terjadi deflasi masing-masing 0,24% dan 0,36%, menyusul penurunan harga BBM setelah kenaikan pada November tahun lalu. Inflasi tahunan pada Februari tercatat melandai ke posisi 6,29% dan inflasi inti 4,96%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper