Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Bukopin Kaji Penerbitan Subdebt

PT Bank Bukopin Tbk tengah mengkaji penerbitan obligasi subordinasi (subdebt) senilai Rp1 triliun untuk meningkatkan ekspansi bisnis sekaligus menjaga kecukupan modal.
Bank Bukopin kaji penerbitan subdebt
Bank Bukopin kaji penerbitan subdebt

Bisnis.com, JAKARTA- PT Bank Bukopin Tbk tengah mengkaji penerbitan obligasi subordinasi (subdebt) senilai Rp1 triliun untuk meningkatkan ekspansi bisnis sekaligus menjaga kecukupan modal.

Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengungkapkan kajian tersebut dilakukan mengingat keinginan pertumbuhan kredit di kisaran 15% pada tahun ini akan berdampak penekanan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) menjadi 12%--13%. Adapun posisi CAR pada akhir tahun lalu bertengger di posisi 14,21%.

"Kami sedang kaji penerbitan subdebt. Ini juga sedang memperhatikan kondisi kupon di pasar. Kami tidak ingin penerbitan obligasi ini menjadi big fire bila kupon cenderung tinggi," ucapnya.

Pada tahun lalu, Bank Bukopin mencatatkan kenaikan beban bunga hingga 31% secara year on year atau berkisar Rp4,29 triliun. Dia menarget akan bisa menjaga kenaikan beban bisa di posisi 20%. Untuk mengurangi biaya dana yang cukup tinggi, emiten berkode BBKP ini menargetkan raihan dana murah yang terdiri dari giro dan tabungan hingga 40%. Adapun total dana pihak ketiga (DPK) perusahaan mencapai Rp65,4 triliun pada tahun lalu, dengan porsi dana murah dan dana mahal masing-masing 37,21% dan 62,79%.

Glen mengungkapkan akan menggenjot margin bunga bersih (net interest margin/NIM) hingga 4% pada tahun ini. Sebab pada tahun lalu, NIM Bank Bukopin tergers hingga 12 basis poin menjadi 3,7%. Cara yang ditempuh untuk menggenjot NIM adalah bermain di sektor yang aman, kata Glen, Bank Bukopin akan garap kredit pensiunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper