Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MANUFAKTUR RI: Kuartal I/2015, Indeks PMI Terburuk dalam 4 Tahun

Kinerja terburuk industri manufaktur Indonesia dalam kuartal I/2015 menunjukkan ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh semakin lambat pada awal 2015.
 Iluistrasi./
Iluistrasi./

Bisnis.com, JAKARTA— Ekonomi Indonesia makin memburuk pada awal 2015, ditandai dengan kinerja industri manufaktur yang anjlok sepanjang kuartal I/2015.

HSBC Indonesia Manufacturing PMI yang diterbitkan Rabu (1/4/2015) menyatakan PMI Indonesia pada Maret ada di posisi 46,4. Indeks PMI mengukur pertumbuhan kinerja industri manufaktur dengan angka 50 menunjukkan ekspansi. 

Angka 46,4 menandakan kinerja industri manufaktur Indonesia masih dalam kondisi kontraksi pada Maret. Indeks PMI manufaktur Indonesia terus memburuk dan jatuh ke level terendah sejak survei PMI dimulai 4 tahun silam.

Pollyanna de Lima, Ekonom dari Markit mengatakan anjloknya permintaan ekspor dan domestik membuat produksi industri manfaktur Indonesia anjlok ke titik terendah pada Maret.

Laju pengurangan tenaga kerja juga naik paling tajam sejak survei Markit terhadap industri manufaktur Indonesia dimulai pada 2011.

Kinerja terburuk industri manufaktur Indonesia dalam kuartal I/2015, menurutnya, menunjukkan ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh semakin lambat pada awal 2015.

PDB Indonesia telah merosot 2,06% pada kuartal IV/2014 setelah naik 3,16% pada kuartal III/2014.  

“Perusahaan-perusahaan menaikkan harga pada Maret, dipaksa oleh depresiasi rupiah. Depresiasi juga bisa mendukung kenaikan ekspor, meski juga mendongkrak biaya produksi,” kata de Lima dalam rilis Markit.

 HSBC Indonesia Manufacturing PMI

Bulan

Indeks PMI

Maret

46,4

Februari

47,5

Januari

48,5

Desember 2014

46,7

November 2014

50,0

Sumber: Markit Economics

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper