Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan semakin gencar membuka jalan untuk lembaga keuangan nasional mengembangkan bisnis ke kawasan Timur Tengah.
Direktur Internasional OJK Triyono mengatakan setelah meneken kerjasama dengan Dubai Financial Services Authority, OJK akan membidik kerjasama dengan negara Timur Tengah lainnya.
"Setelah ini, kami ada komunikasi dengan Qatar," ucapnya, Selasa (31/3/2015).
Menurutnya, perjanjian kerja sama dengan Qatar merupakan prioritas yang harus segera terwujud, mengingat salah satu bank nasional saham mayoritasnya dimiliki oleh Qatar National Bank, yakni PT Bank QNB Indonesia Tbk.
"Kemungkinan, semester II tahun ini, kami sudah tandatangan kerja sama dengan Qatar," kata Triyono.
Sejumlah nasional mulai melirik untuk menggarap pasar di salah satu kawasan yang merupakan kantong tenaga kerja Indonesia (TKI), yakni kawasan Timur Tengah.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan pihak otoritas membuka jalan ke kawasan Timur Tengah karena terdapat lembaga keuangan nasional yang ingin mengembangkan bisnis remitansi di negara-negara kawasan tersebut.
"Pasar di sana itu besar sekali. Ada bank yang ingin membuka kantor di sana untuk melayani bisnis remitansi dan membuka akses keuangan para TKI dan keluarganya," ujarnya.
Untuk membuka jalan bagi bank-bank nasional untuk mengembangkan bisnisnya di kawasan Timur Tengah, pada Selasa (31/3/2015), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meneken nota kesepahaman dengan Dubai Financial Services Authority (DFSA). Nota kesepahaman ini diteken oleh Muliaman bersama Chief Executuve DFSA Ian Johnston.
Muliaman menegaskan setiap kerja sama dengan otoritas negara lain selalu dilandasi dengan semangat resiprokal dan saling menguntungkan. Setelah meneken kerja sama dengan DFSA, dalam waktu dekat OJK akan meneken kerja sama dengan otoritas Korea Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
