Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2015, Kinerja Saham 6 Emiten BUMN Loyo

Setelah reli sepanjang tahun lalu, kinerja saham enam dari 14 BUMN yang masuk ke dalam indeks LQ-45 mengalami kelesuan pada kuartal I/2015 dibandingkan dengan kinerja pada akhir tahun lalu karena sejumlah faktor.
Emiten berkode saham PGAS itu sepanjang tahun lalu membukukan peningkatan harga saham hingga 34%. /Bloomberg
Emiten berkode saham PGAS itu sepanjang tahun lalu membukukan peningkatan harga saham hingga 34%. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah reli sepanjang tahun lalu, kinerja saham enam dari 14 BUMN yang masuk dalam indeks LQ-45 mengalami kelesuan pada kuartal I/2015 dibandingkan dengan kinerja pada akhir tahun lalu karena sejumlah faktor.

Emiten yang mengalami kelesuan itu antara lain PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., PT Aneka Tambang Tbk., PT Bukit Asam (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Aneka Tambang menjadi emiten yang sahamnya mengalami penurunan harga saham paling besar pada kuartal I/2015 yakni sebesar 20,28% menjadi Rp865 per lembar pada 31 Maret 2015 dibandingkan dengan Rp1.085 pada akhir tahun lalu.

Emiten berkode saham ANTM itu membukukan penurunan harga saham sebesar 0,46% pada akhir tahun lalu dibandingkan dengan 2013. Perusahaan tambang lainnya, Bukit Asam, juga mengalami penurunan harga saham 14,85% dibandingkan dengan akhir 2014.

Emiten berkode saham PTBA itu membukukan pertumbuhan harga saham sebesar 23,77% sepanjang tahun lalu. Harganya saham perusahaan pada 31 Maret 2015 mencapai Rp10.750 per lembar.

Sementara itu, harga saham Semen Indonesia mencapai Rp13.650 per lembar atau turun 15,22% dibandingkan dengan Rp16.100 pada 30 Desember 2014. Sepanjang tahun lalu, emiten berkode saham SMGR itu membukukan pertumbuhan 13,78%.

Di sisi lain, 2 BUMN konsruksi yaitu Wijaya Karya dan Adhi Karya masing-masing membukukan penurunan harga saham sebesar 1,16% dan 5,86% pada kuartal I/2015 dibandingkan dengan akhir 2014.

Sepanjang tahun lalu, emiten berkode saham WIKA dan ADHI itu masuk ke dalam 4 BUMN yang membukukan peningkatan harga saham di atas 100% bersama 2 BUMN konstruksi lain yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk., dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

BUMN lain yang mengalami kelesuan harga saham adalah Perusahaan Gas Negara dengan penurunan sebesar 20%. Emiten berkode saham PGAS itu sepanjang tahun lalu membukukan peningkatan harga saham hingga 34%.[]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper