Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditunjuk Jadi Penyalur Gaji PNS, Bank Prediksi Ada Peningkatan DPK dan Kredit

Sejumlah bank yang ditunjuk sebagai Bank Operasional II memprediksi adanya peningkatan dana pihak ketiga dan kredit melalui kerjasama penyaluran gaji pegawai negeri sipil (PNS) instansi pusat.
Sejumlah bank ditunjuk jadi penyalur gaji PNS. /Bisnis
Sejumlah bank ditunjuk jadi penyalur gaji PNS. /Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah bank yang ditunjuk sebagai Bank Operasional II memprediksi adanya peningkatan dana pihak ketiga dan kredit melalui kerjasama penyaluran gaji pegawai negeri sipil (PNS) instansi pusat.

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Edie Rizliyanto mengatakan dengan adanya perjanjian kerjasama ini dapat menambah DPK perseroan sekitar Rp50 miliar atau 1% dari total nilai tabungan Bank Lampung sepanjang tahun lalu.

"Nilai tersebut merupakan potensi dari jumlah satuan kerja di Sumatera Utara yang kurang lebih sebanyak 1.008 satuan kerja," ucapnya di Jakarta, Senin (13/4).

Berdasarkan publikasi laporan keuangan Bank Indonesia, sepanjang tahun lalu Bank Sumut mencatatkan tabungan senilai Rp5,78 triliun (tidak diaudit). Giro dan deposito masing-masing senilai Rp4,6 triliun dan Rp7,46 triliun. Adapun, Bank Sumut memproyeksikan pertumbuhan DPK sebesar 12% dari 2014.

Edie menuturkan kerjasama ini tidak hanya menambah DPK bank-bank yang menjadi Bank Operasional II, tapi juga dapat menambah jumlah kredit konsumtif yang disalurkan. Namun, dirinya belum dapat mengestimasi penaikan nilai kredit tersebut.

Senada, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Lampung Mangkoe Sasmito menuturkan dengan ditunjuk sebagai BO II, perseroan tidak hanya mengincar penaikan dana murah atau current account saving account(CASA), namun juga memperluas pemberian kredit konsumtif kepada para pegawai negeri sipil (PNS) instansi pusat yang saat ini belum terlayani oleh BPD.

"Dengan ditunjuknya Bank Lampung, maka seluruh pegawai instansi pusat yang berada di Lampung, gajinya akan lewat kami. Namun, penaikan dana belum bisa diprediksi dengan tepat karena data jumlah pegawai belum kami terima," ujarnya.

Pada 2014, total fungsi intermediasi Bank Lampung pada akhir tahun silam mencapai Rp3,51 triliun atau tumbuh 20,6% dari posisi Rp2,91 triliun secara year on year. Sedangkan dana masyarakat yang berhasil dihimpun tumbuh 17,87% dari posisi Rp2,63 triliun pada 2013 menjadi Rp3,1 triliun.

Sebelumnya diberitakan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI bersama 20 bank umum yang ditunjuk sebagai Bank Operasional II menandatangani kerjasama dalam penyaluran gaji bulanan pegawai negeri sipil (PNS) pusat.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono dengan para petinggi bank-bank tersebut.

"Tujuan utama penandatanganan perjanjian ini adalah untuk menciptakan akuntabilitas dalam penyaluran belanja pegawai, serta untuk meningkatkan layanan pembayaran gaji PNS," ujar Marwanto.

Bank yang ditunjuk sebagai Bank Operasional II tersebut yaitu Bank Kalimantan Selatan, Bank Lampung, Bank Jawa Timur, Bank Sumatera Selatan-Bangka Belitung, Bank Nagari, Bank Syariah Mandiri, Bank Sulawesi Selatan dan Baray, Bank Daerah Khusus Ibukota, Bank Aceh, Bank Nusa Tenggara Timur, Bank Nusa Tenggara Barat, Bank Kalimantan Barat, Bank Sumatera Utara, Bank Bukopin, Bank Sulawesi Tengah, Bank Pembangunan Daerah Bali, Bank Jawa Barat dan Banten, Bank Sulawesi Tenggara, Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bank Riau-Kepulauan Riau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper