Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan BNI Tertarik Buka Cabang di Korsel

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tertarik untuk membuka kantor cabang di Korea Selatan pada tahun ini karena melihat potensi pasar yang sangat besar.
Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tertarik untuk membuka kantor cabang di Korea Selatan pada tahun ini karena melihat potensi pasar yang sangat besar.
 
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menuturkan di Negeri Ginseng tersebut bisnis remitansi dan trade financing sangat potensial.
 
"Kami akan garap potensi remitansi di sana. Ada sekitar 41.000 tenaga kerja di Korea Selatan yang memiliki skill worker. Kami juga bisa memberi pembiayaan ke perusahaan Indonesia yang berada di sana ataupun perusahaan Korsel yang berada di Indonesia," ucapnya di Jakarta, Kamis (16/4/2015).
 
Selain menggarap pasar remitansi, BNI juga akan menggarap potensi trade finance antara Indonesia dan Korsel. Baiquni menyebut, dengan menggarap sektor trade finance ini fee based income perseroan akan meningkat.
 
Pasalnya, potensi pasar ekspor impor kedua negara mencapai US$5 miliar. Saat ini sendiri, dia memperkirakan ada transaksi ekspor impor senilai US$10 miliar antara Indonesia dan Korsel.
 
"Pangsa kami baru 1%  di trade finance antara Indonesia dan Korsel. Kalau naik 2% sampai 3% saja udah lumayan banget fee based-nya," ujar Baiquni.
 
Adapun untuk mendirikan kantor cabang di Korsel, BNI mengalokasikan dana senilai US$100 juta untuk investasi kantor serta sistem teknologi informasi.
 
Dengan pembukaan kantor cabang baru ini, maka BNI memiliki 6 kantor cabang di luar negeri. Sebelumnya, emiten berkode saham BBNI ini memiliki kantor cabang di Hongkong, New York, London, Tokyo, dan Singapura.
 
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjalin kerjasama dengan Korea Financial Srevices Commision dan Korea Financial Supervisory Services mengenai pertukaran informasi serta peningkatan kapasitas pengawasan di sektor keuangan.
 
Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad dan Gubernur Korea FSS Zhin Woong-Seob di kantor OJK pada hari ini.
 
Muliaman mengatakan kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan keahliaan kedua otoritas dalam mengawasi industri jasa keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper