Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepatuhan Pajak Ritel & Properti Hanya 40%

Negara mengalami kerugian Rp60 miliar di sepanjang tahun 2014 karena banyak ritel dan developer di Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) yang tidak membayar pajak.

Bisnis.com, PEKANBARU—Negara mengalami kerugian Rp60 miliar di sepanjang tahun 2014 karena banyak ritel dan developer di Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) yang tidak membayar pajak. 

Humas Ditjen Pajak Kanwil Riau-Kepri Mariyaldi mengklaim hanya sekitar 40% pengusaha Ritel dan Developer yang mau membayar pajak PPN (pajak pertambahan nilai) 10% dan PPh (pajak penghasilan)  2%.

"Tahun lalu, kita kehilangan Rp60 miliar dari pengusaha ritel dan developer. Hanya 40% yang mau membayar pajak. Harusnya tahun lalu dapat Rp100 miliar, cuma dapat 40 miliar. Masih banyak yang kurang sadar dengan pajak," ungkapnya saat diwawancarai, Senin (20/4/).

Menurutnya, penyebab utamanya karena banyak pengusaha yang tidak membebankan pajak pertambahan nilai (PPN) 10% kepada konsumen. Selain itu, pengusaha juga tidak memperhitungkan berapa pajak yang harus dibayar.

"Meski banyak konsumen yang memprotes soal pajak, tetap harus dibayar. Karena ketentuannya, ppn dibebankan oleh konsumen. Selain transaksi, pembangunan ritel dan developer itu juga dibebankan pajak," kata Mariyaldi.

Dia menghimbau agar pengusaha dan masyarakat wajib pajak sadar akan pajak. Tidak hanya menghimbau, pihak Ditjen juga akan mengambil langkah penindakan hukum jika wajib pajak tidak mematuhi aturan. Dimana tahun ini, Kanwil menargetkan Rp100 miliar dari sektor ini.

"Kita tidak hanya menghimbau tetapi juga akan melakukan tindakan hukum. Kesadaran wajib pajak juga tergantung dari kebijakan pemerintah," jelas Mariyaldi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper