Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

World Economic Forum on East Asia Jadi Ajang Promosikan Investasi

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan penyelenggaraan World Economic Forum on East Asia (WEFEA) ke 24 yang berlangsung di Jakarta pada 19-21 April 2015 bisa menjadi ajang mempromosikan peluang investasi di Indonesia.
Kepala BKPM Franky Sibarani. /
Kepala BKPM Franky Sibarani. /

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan penyelenggaraan World Economic Forum on East Asia (WEFEA) ke 24 yang berlangsung di Jakarta pada 19-21 April 2015 bisa menjadi ajang mempromosikan peluang investasi di Indonesia.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan penyelenggaraan WEFEA 2015 merupakan kesempatan yang baik untuk mempromosikan reformasi pemerintah di bidang investasi, khususnya dengan telah diterapkannya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat.

"PTSP Pusat menawarkan pelayanan perizinan investasi yang cepat, mudah, transparan dan terintegrasi. Investor dapat memonitor progress aplikasi perizinan yang dilakukan. Terlebih pemerintah juga sedang melakukan integrasi PTSP Pusat dengan PTSP daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota," katanya melalui siaran pers pada Senin (20/4/2015).

Dia menuturkan target spesifik yang ingin diperoleh Indonesia atas penyelenggaraan WEFEA 2015 adalah menarik investasi di berbagai sektor.

Pasalnya, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% diharapkan investasi tumbuh rata-rata 10,2% per tahun menyusul bidikan target realisasi investasi sebesar Rp3.500 triliun selama 2015-2019.

Lebih lanjut, Franky mengatakan dari segi peluang investasi yang akan ditawarkan kepada para peserta WEFEA 2015, pemerintah menargetkan percepatan dan perluasan pembangunan pembangkit listrik, pembangunan infrastruktur pendukung konektivitas dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia.

"Melalui forum ini, kami mengundang dunia usaha Asia Timur untuk lebih terlibat dalam membangun Indonesia dan meraih peluang bisnis yang tercipta," ujarnya.

Dia memaparkan pemerintah berencana untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW dalam 5 tahun serta meningkatkan konektivitas untuk menekan biaya logistik.

"Kami juga ingin investor di Asia Timur melihat Indonesia tidak hanya sebagai pasar, tapi juga sebagai pusat produksi di Asia. Kami ingin investasi yang memungkinkan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus yang dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing Indonesia," tambah Franky.


Dia mengaku optimistis penyelenggaraan WEFEA 2015 dapat menarik investasi yang besar dari negara-negara Asia Timur. Keyakinan tersebut merujuk pada tingginya komitmen investasi yang disampaikan investor Jepang dan Tiongkok dalam kunjungan Presiden RI Joko Widodo Maret lalu.

BKPM mencatat ada komitmen investasi senilai 73,46 miliar dolar AS yang terdiri atas 10,06 miliar dolar AS komitmen investasi Jepang dan US$63,40 miliar komitmen investasi Tiongkok.

Lembaga itu juga mencatat realisasi investasi 2014 mencapai Rp463,1 triliun, meningkat 16,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dengan jumlah penanaman modal asing mencapai Rp307 triliun.

"Jepang merupakan negara Asia Timur dengan investasi tertinggi di Indonesia yang mencapai US$2,7 miliar pada 2014."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper