Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KREDIT INFRASTRUKTUR: DPR Himbau Bank Persero Lebih Aktif

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menegaskan kepada kalangan perbankan plat merah agar lebih aktif mendongkrak penyaluran kredit ke sektor infrastruktur guna meningkatkan peran kredit terhadap produk domestik bruto di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menegaskan kepada kalangan perbankan plat merah agar lebih aktif mendongkrak penyaluran kredit ke sektor infrastruktur guna meningkatkan peran kredit terhadap produk domestik bruto di Indonesia.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) total kredit untuk sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi kelompok bank persero hingga Januari 2015 mencapai Rp59,24 triliun atau mencapai 35,2% dari total kredit yang disalurkan industri perbankan pada sektor tersebut. Adapun rasio kredit bermasalah pada sektor tersebut mencapai 1,81% atau senilai Rp1,07 triliun.

Sementara itu, untuk porsi bank plat merah pada sektor listrik, air dan gas per Januari 2015 sudah menembus 52% dari total kredit industri perbankan yang disalurkan ke sektor tersebut yakni mencapai Rp44,12 triliun. Adapun nilai NPL per Januari 2015 mencapai Rp441 miliar.

Airlangga Hartanto Komisi XI DPR RI mengungkapkan kelompok perseroan harus kembali pada dasar tujuan pendirian bank pemerintah yakni untuk menggenjot penyaluran kredit perbankan sesuai dengan program pemerintah. Bila penguatan diperlukan, kata Airlangga, DPR pun siap mendukungpenguatan modal yang direncanakan.

"Dasar dari perbankan adalah modal, bila modal diperkuat maka bank akan mapan menyalurkan kredit pada sektor-sektor yang dinilai penting menopang pertembuhan ekonomi," ungkapnya baru-baru ini.

Airlangga mengungkapkan peran bank BUMN saat ini kian bergeser dari sektor korporasi dan khususnya pembangunan mengarah ke kredit konsumsi. Bila bank-bank plat merah lebih aktif mendongkrak kredit konsumsi, katanya, kelompok bank tersebut harus melakukan pembenahan untuk membangun infrastruktur di Tanah Air.

Hasil riset dari Morgan Stanley yang diliris 2015, menyebutkan penetrasi kredit industri perbankan Indonesia terhadap PDB sepanjang 2014 mencapai 35,2% atau hanya naik 92 basis poin sepanjang 5 tahun terakhir. Angka tersebut hanya terpaut 2 bps dari Filipina. Sebab, dalam lima tahun terakhir Filipina berhasil menaikan kredit terhadap PDB hingga 94 bps menjadi 38,2%.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Rohan Hafas mengungkapkan untuk melakukan penguatan modal maka ada aksi korporasi yang bisa dilakukan mulai dari penerbitan obligasi subordinasi, rights issue hingga integrasi yang mengarah pada konsoldasi.

Sepanjang akhir tahun lalu, penyaluran kredit korporasi Bank Mandiri mencapai Rp142,6 triliun atau tumbuh 2,6% secara year on year dari posisi Rp138,8 triliun pada 2013. Sedangkan kredit konsumsi BMRI tumbuh 14,3% secara year on year menjadi Rp64,7 triliun pada 2014 dari posisi Rp56,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper