Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS ASURANSI: Pertumbuhan Diprediksi Capai 20%

Pertumbuhan pendapatan premi bruto lini bisnis asuransi kredit diperkirakan tidak banyak berubah dibandingkan dengan dengan tahun lalu antara15%-20%n
Ilustrasi/Forbes
Ilustrasi/Forbes

Bisnis.com, JAKARTA– Pertumbuhan pendapatan premi bruto lini bisnis asuransi kredit diperkirakan tidak banyak berubah dibandingkan tahun lalu, yaitu sebesar 15%-20%.

Bisnis berisiko ini tercatat pernah tumbuh tinggi hingga 181,1% pada tahun 2013.

Asuransi kredit adalah jenis lini usaha yang memberikan proteksi dari asuransi pada bank umum/lembaga pembiayaan keuangan atas risiko kegagalan debitur dalam melunasi fasilitas kredit atau pinjaman tunai seperti kredit modal kerja, kredit perdagangan.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pertumbuhan premi bruto lini bisnis asuransi kredit mencapai 15,7% pada tahun lalu, dari perolehan Rp2,24 triliun pada 2013 menjadi Rp2,59 triliun pada 2014.

Padahal, lini bisnis tersebut pernah melonjak tinggi sebesar 181,1% dari perolehan premi bruto Rp798,15 miliar pada 2012 menjadi Rp2,24 triliun pada 2013.

Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI mengatakan perlambatan pertumbuhan premi bruto pada tahun lalu besar diakibatkan situasi ketidakpastian pra dan pasca pemilihan Presiden.

Dia mengatakan potensi mengulang kenaikan pertumbuhan premi sebetulnya sangat besar pada tahun ini, apabila pemerintah berhasil mendorong penyaluran kredit untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang kerap digemborkan.

Namun dengan kondisi makro ekonomi yang belum membaik, Julian memperkirakan pertumbuhan yang terlampau tinggi masih susah dicapai untuk seluruh lini bisnis asuransi pada tahun ini.

“Kalau betul berkomitmen untuk mendorong ini (kredit UMKM), setidaknya pertumbuhan akan sama dengan tahun lalu atau bisa menembus 20%,” katanya kepada Bisnis.

Saat ini, dia mengatakan skema penyaluran kredit oleh BUMN untuk membantu program pemerintah dalam menggenjot UKM dan ritel masih mendominasi pasar asuransi kredit.

Pada kuartal I/2015, dia mengatakan pendapatan premi asuransi kredit belum maksimal dikarenakan banyak proyek yang masih melakukan tender.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper