Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Pengusaha Masih Enggan Daftarkan Pekerja Ke BPJS Kesehatan

Kalangan pengusaha masih enggan mendaftarkan pekerja dalam program jaminan kesehatan nasional BPJS Kesehatan. Bahkan pengusaha akan kembali meminta perpanjangan masa pentahapan dan aktivasi peserta bagi pekerja penerima upah hingga tahun 2019 mendatang.n
Ilustrasi: Layanan BPJS Kesehatan./JIBI-Rachman
Ilustrasi: Layanan BPJS Kesehatan./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Kalangan pengusaha masih enggan mendaftarkan pekerja dalam program jaminan kesehatan nasional BPJS Kesehatan.

Bahkan pengusaha akan kembali meminta perpanjangan masa pentahapan dan aktivasi peserta bagi pekerja penerima upah hingga tahun 2019 mendatang.

Perpanjangan pentahapan kepesertaan ini dilakukan karena sampai saat ini sistem koordinasi manfaat dan kelayakan infrastruktur penunjang program jaminan kesehatan nasional masih amburadul.

"Kalau kami sebisa mungkin mengajukan penundaan terus. Kalau bisa sampai 2019 sesuai peta jalan jaminan kesehatan nasional," kata Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia Iftida Yasar, Selasa (21/4/2015).

Selain itu, pengusaha juga keberatan apabila harus membayar dua iuran, yakni iuran untuk BPJS Kesehatan dan iuran untuk asuransi swasta yang lebih dulu diikuti. “Di negara manapun tidak ada pekerja yang di-cover full 100%. Ini dunia usaha semakin keberatan,” ujarnya.

Senada, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) menambahkan mayoritas pengusaha yang telah memberikan jaminan asuransi swasta kepada pekerja masih enggan mengikuti program BPJS Kesehatan karena belum adanya kelayakan fasilitas dan layanan.

Dia menambahkan, pengusaha bersedia mengikuti program JKN jika kontrak kerja dengan asuransi swasta telah selesai serta pemerintah menjadikan klinik yang dimiliki perusahaan sebagai fasilitas tingkat pertama.

“Ketika perusahaan sudah ada asuransi swasta, harus ditunggu sampai selesai baru gabung ke BPJS Kesehatan, jadi bertahap kan. Sementara di sisi lain pemerintah juga harus berbenah, terutama infrastruktur,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper