Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah bank menilai rencana Otoritas Jasa Keuanagn (OJK) untuk melonggarkan ketentuan loan to value (LTV) akan berdampak positif terhadap penyaluran kredit pemilikan rumah.
Dengan pelonggaran LTV, uang muka atau downpayment KPR akan turun dari ketentuan yang berlaku saat ini sebesar 20%-30%.
Tony Tardjo, Head of Consumer Lending PT Bank CIMB Niaga Tbk, menilai rencana penurunan uang muka akan mendorong pertumbuhan KPR lebih tinggi. "Ini akan membantu pertumbuhan kredit kami di atas rencana awal," katanya kepada bisnis.com, Selasa (21/4/2015).
Hingga akhir 2015, CIMB Niaga menargetkan pertumbuhan KPR hingga 15% dari posisi baki debit tahun lalu sebanyak Rp22,49 triliun. Untuk menggenjot KPR, CIMB Niaga akan mengandalkan produk produk hibrid yang dimiliki perseroan menggabungkan produk simpanan dan pinjaman sekaligus, yakni KPR x-tra manfaat.
Produk hybrid ini menurut Tony sudah diluncurkan sejak 1,5 tahun lalu dan hingga akhir 2014, sebanyak 15% portofolio KPR CIMB Niaga disumbang dari produk tersebut.
Sementara itu, Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, mengatakan pertumbuhan kredit konsumsi akan lebih tinggi berkat pelonggaran LTV. "Ini akan membantu, harusnya lebih mudah memenuhi keinginan mereka [nasabah] memiliki KPR," katanya.
Hingga akhir tahun ini, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan KPR sebesar 15% dari posisi outstanding tahun lalu sebesar Rp26,49 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
