Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perebutan Dana Murah Makin Sengit

Sekelompok bankir mulai merasakan sengitnya persaingan dalam menghimpun dana murah untuk menjaga stabilitas bisnis bank, sekaligus mengurangi tekanan beban bunga.
Rupiah. /JIBI-Rachman
Rupiah. /JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Sekelompok bankir mulai merasakan sengitnya persaingan dalam menghimpun dana murah untuk menjaga stabilitas bisnis bank, sekaligus mengurangi tekanan beban bunga.

Beraneka ragam ide, inovasi  fitur, produk dan pemberian hadiah langsung pun digalakkan dalam setiap buka rekening baru untuk menarik minat masyarakat menabung.

Direktur Retail Banking PT Bank Permata Tbk Bianto Surodjo tak menampik bahwa persaingan  untuk menarik dana murah kian sengit. "Kalau dilihat dari masing-masing  bank, kompetisi sangat ketat. Dan ini berlomba-lomba, menaikan tabungan dan masyarakatnya itu-itu saja," ucapnya, Kamis (23/4/2015).

Apalagi di tengah bunga yang cukup tinggi sejak tahun lalu, maka tren perpindahan dana dari tabungan ke deposito adalah kondisi yang sudah lumrah. Pada tahun ini, Bianto memprediksikan perpindahan dana dari tabungan ke deposito tidak akan sebesar tahun lalu.

Senior Vice President Head Liabilities Product Karel Adidjaja PT Bank Permata Tbk mengharapkan adanya kenaikan rekening baru hingga 300.000 akun rekening baru sepanjang tahun ini.  Untuk mencapai target tersebut maka bank milik Standard Chartered ini juga mengajak anak-anak untuk menabung.

Bank Permata juga menargetkan pertumbuhan rekening dari  tabungan anak melalui  PermataBintang  dengan target 50.000 akun rekening baru. Adapun jumlah total tabungan anak sekitar Rp500 miliar.

"Jumlah rekening akhir tahun lalu, di atas 2 juta akun. Tahun lalu naik 200.000 rekening baru, saat ini kami mau naikan menjadi 300.000 rekening baru," ungkapnya.

Adapun bunga tabungan yang ditawarkan perusahaan sekitar 1%-4% per tahun. Saat ini, Bank Permata tengah meniadakan program undian berhadiah, akan tetapi mengadakan program cash back 5% untuk setiap transaksi menggunakan kartu debit.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana yang mengendap dalam produk tabungan hingga Februari 2015 mencapai Rp526,55 triliun, atau tumbuh 3,74% secara year on year dari posisi Rp507,52 triliun pada Februari 2014.

Adapun PT Bank Negara Indonesia Tbk, hingga kuartal I/2015 menghimpun dana pihak ketiga (DPK) hingga Rp305,15 triliun, dengan komposisi giro 26%, tabungan 37% dan deposito 37%.

Dalam paparan kinerja kuartal I/2015, manajemen menyampaikan bahwa dana murah meningkat Rp13,5 triliun atau tumbuh 7,5% secara year on year. Angka tersebut cukup tinggi dibanding pertumbuhan industri perbankan.

Senior Vice President Consumer Deposits Group PT Bank Mandiri Tbk Setiyo Wibowo tak menampik terjadi perlambatan penghimpunan dana murah.

Untuk mengantisipasi perlambatan tersebut, maka perseroan menggelar inovasi reward poin yang bisa ditukar pada gerai-gerai yang bekerja sama dengan perseroan setiap melakukan transaksi melalui kartu debit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper