Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Ada Relaksasi Aturan Investasi Dana Pensiun, Dapen Telkom Tidak Ubah Strategi

Dana Pensiun yang memiliki aset besar menganggap dalam beberapa tahun ke depan aturan relaksasi investasi yang baru disahkan Otoritas Jasa Keuangan tidak akan mengubah arah bisnis perusahaan.
Perubahan aturan investasi dana pensiun. / Bisnis
Perubahan aturan investasi dana pensiun. / Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Dana Pensiun yang memiliki aset besar menganggap dalam beberapa tahun ke depan aturan relaksasi investasi yang baru disahkan Otoritas Jasa Keuangan tidak akan mengubah arah bisnis perusahaan.

Djaka Sundan, Presiden Direktur Dana Pensiun Telkom, menjelaskan tambahan bidang yang boleh dimasuki dana pensiun dari 19 bidang menjadi 20 bidang investasi akan kembali pada kebijakan pendiri. Pengelola tidak akan langsung masuk pada instrumen berisiko tinggi seperti surat hutang jangka menengah (MTN) ataupun Repurchase Agreement (Repo) yang sebelumnya terlarang.

"Untuk investasi di instrumen komplek atau yg berkaitan dengan sektor real kami akan menyiapkan dulu SDM nya ," ujar Djaka kepada Bisnis ketika dihubungi, Kamis (30/4/2015)

Menurutnya walau memiliki aset Rp17,4 triliun saat ini instrumen properti dan penempatan langsung kurang dari 1%. Bahkan dalam jangka pendek perusahaan akan mengurangi penempatan langsung dengan melepas anak usaha yang dimiliki saat ini dengan mencari investor strategis.

Menurut Djaka, pendiri mengharuskan para pengelola menempatkan dana investasi sebesar 50% lebih pada instrumen pendapatan tetap. Untuk itu pihaknya lebih banyak menempatkan pada surat hutang negara dan deposito.Seperti diketahui Otoritas Jasa Keuangan baru saja menerbitkan aturan kelonggaran investasi bagi dana pensiun yang disahkan pada 16 April 2015 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper