Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM: Kaltim Masih Jadi Tujuan Investasi Favorit

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan Provinsi Kalimantan timur tetap menjadi salah satu tujuan investasi baik investasi modal asing dan modal dalam negeri.

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan Provinsi Kalimantan timur tetap menjadi salah satu tujuan investasi baik investasi modal asing dan modal dalam negeri.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan realisasi investasi di Kaltim pada 2014 mencapai Rp36 triliun, naik signifikan dari realisasi pada 2013 yang hanya sebesar Rp28,3 triliun.

“Kaltim tetap menjadi salah satu tujuan investasi modal asing maupun dari dalam negeri. Pertumbuhan sejak 2010 hingga 2015 selalu masuk 5 besar,” katanya dalam acara Diskusi Panel CEO Forum Balikpapan 2015 bertema Outlook Ekonomi Kaltim, Senin (4/5/2015).

Dia mengungkapkan sebagian besar investasi yang masuk ke Kaltim masih didominasi sektor pertambangan batu bara dan migas. Sementara sektor lain, seperti pertanian pangan belum memberikan kontribusi yang optimal.

“Terkait dengan potensi yang ada di Kaltim, Pemprov Kaltim perlu mendorong investasi yang memberikan nilai tambah,” ujarnya.

Franky mengemukakan pihaknya saat ini sedang memacu penyelesaian debottlenecking yang ada di lembaganya.

Dia menjanjikan bakal mempercepat dan memperbaiki pengurusan izin investasi baik dari investor asing maupun investor lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper