Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tengah mengkaji rencana penambahan modal kepada anak usaha dengan nilai penambahan modal maksimum Rp500 miliar.
Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, mengatakan jumlah penambahan modal akan disesuaikan dengan kebutuhan anak usaha. Rencannya, tambahan modal akan diberikan kepada PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk dan PT Bank BRI Syariah.
"Kami mau lihat, dia mau tumbuh berapa, bagaimana strateginya, nanti kami lihat [jumlah tambahan modal]," ujarnya seperti dikutip Harian Bisnis Indonesia, Senin (4/5/2015)
Sebagaimana diketahui, BRI menjadi pemegang saham pengendali di BRI Agro dengan porsi saham 80,43% sedangkan di BRI Syariah porsi saham BRI mencapai 99,997%.
Haru menekankan, kendati ekuitas yang dimiliki BRI berlimpah, perseroan tetap perlu efisien menggunakan modal untuk menyokong ekspansi anak usaha. "Kalau kita kasih [modal] dan gak tumbuh, mending dananya disimpen di induk kan," tukasnya. Per Maret 2015, ekuitas BRI mencapai Rp95,5 triliun.
Secara umum, kontribusi dua anak usaha belum mencapai level yang signifikan. Per Maret 2015, aset BRI Syariah mencapai Rp20,55 triliun atau 2,36% terhadap total aset BRI. Kontribusi aset BRI Agroniaga bahkan lebih kecil, sebesar 0,88%.
Dari sisi pendapatan, kontribusi pendapatan BRI Syariah mencapai Rp610,7 miliar atau 3,04% sedangkan pendapatan bunga bersih BRI Agroniaga baru menyumbang 0,87% terhadap total pendapatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
