Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Pandjaitan: Ekonomi Hanya Tumbuh 5,7%

Kepala Staf Presiden Luhut Binsar Pandjaitan mengakui untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 5,7% tahun ini cukup berat seiring tekanan pelemahan perekonomian global.
Kepala Staf Presiden Luhut B Pandjaitan menunjukkan aplikasi Lapor! di Gedung Bina Graha kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/5/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Kepala Staf Presiden Luhut B Pandjaitan menunjukkan aplikasi Lapor! di Gedung Bina Graha kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/5/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA-- Kepala Staf Presiden Luhut Binsar Pandjaitan mengakui untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 5,7% tahun ini cukup berat seiring tekanan pelemahan perekonomian global. 

Luhut memerkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2015 hanya bisa tercapai pada kisaran 5,4% hingga 5,6%. Proyeksi Kantor Staf Presiden ini lebih rendah dibandingkan target pemerintah dalam APBN-P sebesar 5,7%.

"Saya melihat pertumbuhan ekonomi kita cukup baik ke depan, mungkin tidak 5,8% ya, mungkin 5,4%-5,6% itu masih sangat mungkin karena global ekonomi memang susah," katanya di Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Pertumbuhan ekonomi kuartal I yang hanya 4,7%, menurut Luhut, karena pengucuran dana pemerintah belum semuanya terlaksana. Tetapi, saat ini alokasi dana APBNP untuk pembangunan dan program pemerintah sudah berangsur-angsur turun. 

Kantor Staf Presiden mencatat alokasi anggaran keluarga kurang mampu sudah turun Rp9,8 triliun, sebanyak Rp6,7 triliun diantaranya telah diambil untuk 16,7 juta Kepala Keluarga. 

"Itu punya dampak terhadap perekonomian. Di market tumbuh bagus," ujar salah satu pendiri Densus 88 tersebut. 

Dana proyek infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum Rp95 triliun dan Kementerian Perhubungan Rp45 triliun juga sudah mulai dikucurkan. Luhut memerkirakan perekonomian kuartal II hingga kuartal IV bakal lebih baik.

"Saya melihat itu sinyal baik dipicu juga dengan penerimaan pajak yang tidak sebagaimana dibayangkan orang melorot banyak. Laporan pajak non migas lebih baik Rp10 triliun dari tahun lalu," papar Luhut.  

Pihaknya melakukan survei di sebuah minimarket waralaba, dengan kucuran dana untuk masyarakat kurang mampu akan berdampak pada kelancaran ekonomi. Daya beli masyarakat diperkirakan meningkat hingga 6%. 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper