Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TINGKAT INFLASI: Strategi Pengendalian, Daerah Didorong Gelar Operasi Pasar

Pemerintah mendorong pemerintah daerah melakukan operasi pasar untuk mengendalikan inflasi yang dipicu oleh volatilitas harga bahan pangan
 Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mendorong pemerintah daerah melakukan operasi pasar untuk mengendalikan inflasi yang dipicu oleh volatilitas harga bahan pangan.

Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan salah satu masalah ekonomi yang menjadi fokus pemerintah adalah pengendalian inflasi. Untuk itu, pemerintah pusat berharap daerah punya perhatian yang sama.

Berdasarkan laporan BPS, indeks harga konsumen pada April 2015 naik 0,36% dari bulan sebelumnya (month to month) atau naik 6,79% dari April 2014. Adapun target inflasi dalam APBN-P 2015 adalah 5%.

"Masalah inflasi ‎itu ya biasa seperti bahan pokok. Sekarang ini seolah-olah yang namanya operasi pasar hanya tugas pemerintah pusat khususnya Bulog. Padahal Pemda bisa lakukan operasi pasar," kata Bambang di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (6/5/2015).

Seusai rapat dengan Presiden Joko Widodo tersebut, Bambang menuturkan masing-masing daerah memiliki sensitifitas terhadap lonjakan harga komoditas pangan tertentu. Untuk itu, pemerintah pusat mendorong Pemda untuk melakukan stabilitasi harga melalui operasi pasar.

"Kalau dirasakan tiap daerah beda-beda, ada yang harga beras sensitif, ada harga gula sensitif. Daerah harusnya lebih cepat stabilkan harga paling tidak di wilayahnya," tuturnya.

Pada April 2015, kelompok volatile food masih mencatat deflasi bulanan sebesar 0,91% (mtm), lebih besar dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,83% (mtm). Sementara secara tahunan, inflasi volatile food tercatat sebesar 6,25% (yoy).

Penyumbang terbesar deflasi yakni beras dan aneka cabai, sebagaimana tercatat di sejumlah daerah seperti di Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi. Deflasi didorong oleh panen raya di lumbung padi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper