Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Untuk Menghadapi Kemungkinan Terburuk, Ini Yang Disiapkan BI Dalam Menjaga Perekonomian

Bank Indonesia menyiapkan bauran kebijakan untuk mengantisipasi faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia menyiapkan bauran kebijakan untuk mengantisipasi faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.

Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia, mengatakan pihaknya perlu melakukan persiapan untuk mewaspadai faktor eksternal, seperti perubahan perekonomian Amerika Serikat, Jepang, Eropa, dan Tiongkok, serta pergerakan harga komoditas.

“Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan pemerintah, dan akan merespons hal tersebut dalam bentuk bauran kebijakan,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Agus menuturkan baruan kebijakan yang paling utama untuk disiapkan adalah yang terkait langsung dengan nilai tukar, policy rate, cadangan devisa, dan makro prudential. Bank Indonesia juga akan meningkat komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah, agar dapat segera merespons kondisi perekonomian nasional.

Meski demikian, Bank Indonesia akan tetap menggunakan data sebagai dasar pengambilan keputusan. Bank Indonesia juga akan melihat kondisi makro ekonomi dalam negeri, dan global sebelum membuat keputusan.

“Saya harus katakan bahwa makro ekonomi dan sistem keuangan nasional dalam keadaan terjaga. Kita lihat nilai tukar rupiah pada 2014 mengalami depresiasi 1,8%, dan 2015 secara year to date 4%-5%,” ujarnya.

Agus menjelaskan kondisi tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan negara lain seperti Brasil dan Turki yang nilai tukar mata uangnya mengalami depresiasi hingga 10%.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama 2015 mencapai 4,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal pertumbuhan ekonomi setiap kuartal pada 2014 mencapai di atas 5%.

Pada kuartal pertama 2014, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,2%, dan pada kuartal kedua tahun yang sama sedikit melemah menjadi 5,12%. Kemudian pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga dan keempat tahun lalu masing-masing mencapai 5,01%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper