Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DIVERSIFIKASI DANA: BTN Kejar Target

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) kian optimis untuk merealisasikan diversifikasi pendanaan sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) yang ditetapkan.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) kian optimis untuk merealisasikan diversifikasi pendanaan sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) yang ditetapkan./JIBI
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) kian optimis untuk merealisasikan diversifikasi pendanaan sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) yang ditetapkan./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) kian optimis untuk merealisasikan diversifikasi pendanaan sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) yang ditetapkan.
 
Iman Nugroho Soeko, Direktur Treasury & Asset Management BTN mengatakan perseroan telah merilis Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) senilai Rp1,5 triliun pada 30 April 2015.
 
Adapun kupon yang ditawarkan ke pasar yakni sekitar 8,75%--9,25%. Iman mengungkapkan kupon yang ditawarkan cenderung lebih murah jika dibandingkan dengan bunga obligasi yang ditawarkan ke nasabah. Dia mengungkapkan instrumen tersebut bisa menjadi diversifikasi pendanaan.
 
"Kalau dibandingkan dengan rate deposito, KIK EBA ini masih lebih rendah," ungkapnya, Kamis (7/5/2015).
 
Selain itu, emiten berkode BBTN ini juga sedang melakukan book building (penawaran awal) untuk terkait rencana penerbitan obligasi senilai Rp3 triliun pada awal Juli 2015. Iman mengungkapkan pada Juni 2015 perseroan juga berencana untuk menerbitkan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi (EBA SP).
 
Selain itu, BTN juga tengah menjajaki Asian Development Bank (ADB) dan International Finance Corporation (IFC) terkait rencana pemberian pinjaman dari lembaga internasional. Dia menuturkan rencana pinjaman itu bertujuan untuk merealisasikan program 1 juta rumah. Menurutnya, dengan pinjaman itu akan memuluskan rencana pemerintah untuk menawarkan bunga sebesar 5% bagi program tersebut.
 
"Kalau penjaman dari ADB dan IFC turun, maka kami akan meminta mereka untuk langsung melakukan hedging," ungkapnya.
 
Adapun alasan BTN meminta kedua lembaga itu melakukan transaksi lindung nilai (hedging) mengingat kredibilitas yang sudah dimiliki, sehingga premi yang dikeluarkan untuk fasilitas hedging bakal lebih murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper