Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Daftar Proyek Besar Menteri Jonan yang Siap Diresmikan

Kementerian Perhubungan tahun ini akan meresmikan beberapa proyek infrastruktur transportasi dengan nilai Rp54,2 triliun yang dananya diambil dari APBN-P 2015.
IGNASIUS-JONAN/Bisnis
IGNASIUS-JONAN/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan tahun ini akan meresmikan beberapa proyek infrastruktur transportasi dengan nilai Rp54,2 triliun yang dananya diambil dari APBN-P 2015.

Staf Khusus Bidang Keterbukaan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hadi M. Djuraid mengatakan proyek yang akan diresmikan ini umumnya proyek tahun jamak (multiyears).

“Sebagai gambaran total investasi Kemenhub di sektor darat Rp5,9 triliun, perkeretaapian Rp18,5 triliun, udara Rp10,4 triliun dan laut Rp19,4 triliun,” ujarnya dalam pesan singkat kepada Bisnis, Minggu (10/5).

Menurutnya, nilai keseluruhan proyek di Kemenhub mencapai Rp54,2 triliun dialokasikan dari dana APBN-P 2015.  Jumlah tersebut adalah total anggaran setelah adanya penambahan anggaran sebesar Rp20,02 triliun yang ditetapkan Februari lalu.

Menurut Hadi sisa anggaran sebesar Rp10,75 miliar akan digunakan Kemenhub untuk belanja rutin dan dukungan manajemen. 

PROYEK infrastuktur transportasi yang siap diresmikan:

  • Transportasi Darat 2 proyek.
  • Laut 43 proyek.
  • Udara (selesai Desember '15) 3 proyek.
  • BPSDM  1 proyek.

Seluruhnya adalah proyek dengan pembiayaan multiyears hingga TA 2015.

PROYEK infrastruktur yang siap utk peletakan batu pertama (groundbreaking):

  • Darat 1 proyek yaitu pengadaan 1.050 bus BRT untuk 32 provinsi.
  • KA 3 proyek.
  • Laut 5 proyek.
  • Udara 31 proyek.
  • BPSDM 3 proyek. 

Proyek KA yang sudah selesai tender dan siap dikerjakan:

  • Trans Sumatera ruas Dumai-Pekanbaru,
  • Trans Sulawesi ruas Makassar-Pare Pare,
  • Jalur ganda lintas selatan Solo-Kedung Banteng, Jateng

Beberapa di antara yang siap peresmian tahun ini:

  • Darat - 3 unit Kapal Ferry Penyeberangan 5.000 GT, Terminal AKAP Tirtonadi Solo.
  • Laut - Pelabuhan Bungkutoko Sultra, Pelabuhan Arar Papua Barat, Pelabuhan Damar Maluku Utara.
  • Udara - Terminal Penumpang Bandara Juwata Tarakan, Terminal Penumpang Bandara Djalaluddin Gorontalo, Bandara Maratua Kaltim

Beberapa di antara yang siap groundbreaking (selain 3 proyek KA di atas):

  • Laut- Pembangunan 10 kapal perintis.
  • Udara- Perpanjangan landas pacu dengan target bisa didarati pesawat sekelas B 737 series di 13 lokasi, a.l Bandara Komodo NTT, Bandara Kuabang Kao Malut, Bandara Domine Eduard Osok Papua Barat, Bandara Nop Goliat Dekai Papua; perpanjangan landas pacu dengan target bisa didarati pesawat baling1, a.l Bandara Maimun Saleh Sabang NAD, Bandara Jos Orno Imsula Maluku, Bandara Tiom Papua, Bandara Werur, Papua Barat

Melihat besarnya nilai proyek, Hadi melihat semua proyek Kemenhub masih sesuai rencana sehingga belum terlihat dampak perlambatan.

Dia mengharapkan dengan proyek pemerintah yang nilainya besar itu bisa menggairahkan ekonomi nasional.

Proyek infrastruktur transportasi Kemenhub sudah mencakup proyek skala kecil yang nilainya di bawah Rp10 miliar.

Sementara itu, contoh proyek di atas Rp10 miliar yang akan direalisasikan adalah pengadaan bus rapid transit yang jumlahnya mencapai 1.050 unit untuk 32 propinsi Indonesia, KA Trans-Sulawesi ruas Makassar-Pare-Pare, dan Trans-Sumatera ruas Dumai-Pekanbaru.

Terkait dengan proyek besar lainnya, Hadi memaparkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sudah mengeluarkan aturan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan masterplan menjadi syarat wajib bagi proyek di kementeriannya.

“Bisa diselesaikan sambil proyek berjalan dengan catatan ada pernyataan komitmen dari Kuasa Pengguna Anggaran,” tegasnya.

Dia berharap semua persiapan proyek itu selesai sehingga proses tendernya bisa dimulai tahun ini.

 

DIBURU TENGGAT

Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas meragukan proyek Kemenhub selesai pada waktunya.

Dia beranggapan penyelesaian proyek yang dibiayai APBN-P sering diburu tenggat waktu, sehingga hasilnya kurang maksimal.

“Setahu saya proyek yang dibiayai APBN-P selalu mepet dengan waktu, biasanya pengerjaannya tergesa-gesa. Suatu yang tergesa-gesa hasilnya pasti tidak maksimal,” tegasnya.

Lain halnya dengan proyek APBN dan sudah melalui proses tender, dia menilai proyek semacam itu umumnya lebih baik.

Namun, dia menjelaskan proyek infrastruktur transportasi memiliki dampak besar dalam memacu ekonomi yang sempat lesu pada awal tahun ini akibat belanja negara yang belum dikeluarkan sehingga tidak ada stimulus bagi negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper