Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB NIAGA (BNGA) Fokus Benahi Kredit Bermasalah di Sektor Pertambangan

PT Bank CIMB Niaga menyatakan akan fokus membenahi kualitas kredit bermasalah di sektor pertambangan hingga paruh pertama tahun ini.
CIMB NIAGA  akan fokus membenahi kualitas kredit bermasalah di sektor pertambangan/ILUSTRASI
CIMB NIAGA akan fokus membenahi kualitas kredit bermasalah di sektor pertambangan/ILUSTRASI

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga menyatakan akan fokus membenahi kualitas kredit bermasalah di sektor pertambangan hingga paruh pertama tahun ini.

Pembenahan kualitas aset diharapkan bisa menurunkan beban pencadangan bank yang naik singifikan di kuartal I 2015.

Wan Razly Abdullah, Direktur Keuangan CIMB Niaga, mengatakan peningkatan NPL disumbang oleh sektor berbasis komoditas, terutama batubara dan industri penunjangnya.

"[Batubara] Itu kan harganya turun drastis, dampaknya juga ke value chain di semua sektor itu," jelasnya seperti dikutip dari Harian Bisnis Indonesia, Senin (11/5).

Razly menegaskan, CIMB Niaga akan membatasi penyaluran kredit ke sektor itu sembari membenahi kualitas kredit yang memburuk.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi, per Maret 2015 oustanding kredit di sektor pertambangan mencapai Rp4,19 triliun atau naik 36,7%. Sementara itu, jumlah kredit bermasalah naik 270,5% menjadi Rp1,56 triliun. Alhasil, rasio NPL di sektor pertambangan mencapai 37%, naik tajam dibandingkan dengan posisi Maret 2014 sebesar 13,7%.

Razly mengakui, eksposur CIMB Niaga di sektor pertambangan batubara dilakukan saat industri emas hitam itu mulai melandai.

"Kami dapat di cycle yang jelek, [sesuai siklus], mungkin tiga tahun lagi bisa bagus," tukasnya.

Secara gross, per Maret 2015 rasio NPL CIMB Niaga mencapai 4,07% atau naik 150 basis poin. Kenaikan disumbang segemen korporasi yang mencatat kenaikan sebesar 400 bps menjadi 7,9%.

Razly menerangkan, setelah menyiapkan pencadangan, CIMB Niaga akan gencar melakukan restrukturisasi kredit agar NPL bisa menciut.

"Kami akan tagih hutangnya dan sita jaminan," tukansya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper