Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah reli tiga bulan berturut-turut, surplus neraca perdagangan diperkirakan menyempit pada April.
Konsensus pasar memprediksi surplus April hanya US$90 juta setelah sempat mencapai US$1,1 miliar bulan sebelumnya, berdasarkan estimasi median survei Bloomberg terhadap 15 ekonom.
Itupun karena penurunan impor lebih tajam ketimbang ekspor. Impor jatuh hingga 18,8% (year on year) menjadi US$16,3 miliar, sedangkan ekspor turun 7,6% (yoy) dari US$14,3 miliar.
Neraca perdagangan Januari-Maret mencetak surplus masing-masing US$710 juta, US$738,3 juta, dan US$1,1 miliar. Badan Pusat Statistik akan mengumumkan data ekspor-impor April hari ini pukul 09.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel