Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Tabungan Turun, Target Dana Murah Terancam

Sejumlah bank tetap optimistis penghimpunan dana murah dalam bentuk tabungan bisa mencapai target kendari indeks perkiraan tabungan dalam enam bulan ke depan mengalami pelemahan.
Foto ilustrasi aktivitas di Bank Permata. /Bisnis-Dwi Prasetya
Foto ilustrasi aktivitas di Bank Permata. /Bisnis-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah bank tetap optimistis penghimpunan dana murah dalam bentuk tabungan bisa mencapai target kendari indeks perkiraan tabungan dalam enam bulan ke depan mengalami pelemahan.

Survei Konsumen per April 2015 yang dirilis Bank Indonesia (BI) menunjukkan, untuk kondisi 6 bulan mendatang peningkatan jumlah tabungan diperkirakan tidak setinggi bulan sebelumnya. Ini tercermin dari indeks perkiraan jumlah tabungan 6 bulan yang turun 9,4 secara bulanan menjadi 127,5.

Bianto Surodjo, Direktur Ritel PT Bank Permata Tbk, mengatakan penurunan perkiraan jumlah tabungan masyarakat merupakan tantangan yang cukup berat di samping kompetisi antarbank yang sudah ketat. "Tapi kami punya strategi khusus bagaimana meningkatkan tabungan kami," jelas Bianto.

Dia menjelaskan, Bank Permata akan mengandalkan variasi produk tabungan guna menjaga pertumbuhan dana tabungan. Bianto mengatakan, variasi produk ini juga didukung oleh peningkatan jaringan elektronik agar nasabah tetap loyal menabung di perseroan.

Hingga akhir 2015, Bank Permata menargetkan pertumbuhan tabungan di atas 11%. Adapun, per Maret 2015 jumlah tabungan perseroan mencapai Rp19,06 triliun atau tumbuh 10,1%. Bank Permata juga menargetkan penambahan 300.000 rekening baru dari posisi Desember 2014 sebesar 2 juta rekening.

PT Bank OCBC NISP Tbk juga masih optimistis pertumbuhan tabungan hingga akhir tahun tetap bisa mencapai 15%-20%. Ka Jit, Senior Corporate Executive Consumer Banking OCBC NISP, mengatakan potensi tabungan tetap ada kendari jumlah tabungan dalam enam bulan ke depan diestimasi menurun.

"Overall untuk segmen menengah, kami tetap percaya potensinya tetap ada," ujarnya. Dia menambahkan, di segmen ini, rata-rata nasabah memiliki saldo di atas Rp10 juta.
Ka Jit mengakui, pertumbuhan tabungan, termasuk dana pihak ketiga DPK (DPK) secara keseluruhan akan lebih konservatif menyusul pertumbuhan kredit yang melambat. Per Maret 2015, jumlah tabungan di OCBC NISP mencapai Rp11,42 triliun atau tumbuh 6%.

Berdasarkan data Bank Indonesia. secara industri, pertumbuhan tabungan hingga Maret 2015 encapai 4,17% menjadi Rp1.216,234 triliun. Pertumbuhan di bank swasta tercatat paling rendah sebesar 0,9% sedangkan di bank persero dan bank asing melampaui rerata industri masing-masing 4,17% dan 7,27%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper