Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Margin Bunga Perbankan Capai Level Tertinggi Sejak 2012

Industri perbankan mencatat kenaikan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sebesar 102 bps menjadi 5,3% per Maret 2015. Tingkat NIM ini merupakan yang tertinggi sejak 2012.
margin bunga bersih perbankan meningkat 102 bps menjadi 5,3% per Maret 2015/ilustrasi
margin bunga bersih perbankan meningkat 102 bps menjadi 5,3% per Maret 2015/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Industri perbankan mencatat kenaikan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sebesar 102 bps menjadi 5,3% per Maret 2015. Tingkat NIM ini merupakan yang tertinggi sejak 2012.

Data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, Berdasarkan kelompok bank, tingkat NIM bank asing dan bank swasta naik paling tinggi masing-masing183 bps dan 102 bps. Ini disusul kenaikan NIM di bank campuran dan persero sebesar 94 bps dan 68 bps.

Josua Pardede, Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk, menjelaskan kenaikan NIM perbankan didorong oleh penurunan biaya dana.

"Pada saat BI Rate dipangkas [25 bps] Februari lalu, hampir semua bank menurunkan bunga deposito," ujarnya seperti dikutip Harian Bisnis Indonesia, Selasa (19/5/2015).

Berdasarkan data statistik perbankan OJK, rata-rata bunga deposito mengalami penurunan 11 bps - 25 bps untuk tenor 1,3,dan 6 bulan dalam periode Februari 2015 - Maret 2015. Sementara itu, bunga deposito untuk tenor di atas 6 bulan naik 2 bps. Porsi deposito terhadap total dana pihak ketiga (DPK) mencapai 48,69%.

Menurut Josua, penurunan bunga deposito dimulai oleh kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dan BUKU IV. Penurunan bunga deposito juga dipicu oleh kebijakan OJK membatasi tingkat bunga deposito untuk dua kelompok bank tersebut sejak Oktober 2014.

Josua menyebut, posisi daya tawar perbankan terhadap deposan juga lebih baik karena bank tidak ngotot menghimpun DPK seiring permintaan kredit yang melambat hingga kuartal I 2015.

"Ketika bunga dana turun, bank masih menjaga tingkat bunga kredit sehingga ujungnya NIM jadi lebih tinggi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper